Kesendrianku mengganggu aktivitasku, tiap hari aku selalu bersedih menangis dalam keterpurukanku, meengingat memori saat kita duduk makan bakso bersama, Ya disana ditempat disebelah rumahmu, biasanya sore begini engkau menelpon ku, hapeku bergetar melihat handphone dan kegirangan saat tahu itu adalah kamu.
Tapi sekarang jarak kita berjauhan, Foto, video, memories terkenang dalam alam bawah sadarku. Tahu apa yang membuatku menulis, kangen..
Kangen timbul karena kenangan Massa dimana semua kebahagiaan rasanya tak ter-elakan, rasa dimana ingin marah, namun tak bisa.
Namaku Patric kelahiran Cambir Bendera berdarah Indonesia, dan kekasihku namanya Adinda, wanita kelahiran Malawatar berdarah Indonesia juga.
Kekasih dimanakah aku menaruh harapan saat jarak memisahkan rindu bertemu dalam cerita canda dan tawa.
Hay..
Pada sore itu ketika dia di Labuan bajo bersama temannya Lili,mereka berbagi cerita bersama baik pagi siang dan Malam.
Hari demi hari berlalu mentari, sunset bergantian, tak kunjung temu wajah paras senyummu dibalik jendela Usang kamarku.
Aku bangun dipagi hari melihat embun kopi menemani sedihku pada kenangan tempo dulu.
Aku si Patric lelaki beruntung mendapatkan kekasih hati sepertimu Adinda, Oretan penaku terus bergulir tak kenal aturan tulisan, karena rindu aku terus menulis, aku berharap kamu membaca tulisan-tulisanku sayang.
Labuan bajo, 19 Januari 2020 engkau mulai bekerja disana, di SDK St.Angela.
