Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

masih tahap belajar tentang Lingkungan, Budaya dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Asal Mula Nama Bolaang dan Mongondow

2 September 2021   14:44 Diperbarui: 2 September 2021   22:24 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta tahun 1775 di buat oleh Jacques Nicholas Bellin

Mogonders sebagai satu Komunitas social (Etnis) dapat terlihat dari kesatuan budaya dan Bahasa yang di sebut Mongondow. Ini terbukti tidak adanya Bahasa Bolaang, yang ada hanyalah Bahasa mongondow. Masyarakat yang tinggal di desa Bolaang sekarang ini jika terkait dengan adat, budaya dan Bahasa maka mereka menyebutnya adat Mongondow dan Bahasa Mongondow BUKAN adat Bolaang dan Bahasa Bolaang. 

Penggunaan kata Bolaang yang di gabung dengan Mongondow dan di tulis dengan kata " Bolaang dan Mongondow" nanti pada abad 18, kemudian oleh pihak colonial di narasikan sebagai "bersatunya'' Bolaang dan Mongondow mengandung interest politik penguasa Kolonial guna mengkerdilkan pengaruh kerajaan Bolaang atas berbagai etnis di daratan Sulawesi utara. Ini seperti mengurung kuasa Raja Bolaang kedalam wilayah Mongondow. 

Apalagi penyebutan Boelang en mogondo bermula dari Raja Salmon Manoppo yang saat itu menolak tapal batas wilayah yang di tetapkan pemerintah colonial. Salmon Manoppo berpendapat wilayah kerajaan Bolaang tidak hanya terkurung di Tanah Mongondow ( Land Mogonde) tapi jauh ke utara ke wilayah yang sekarang di sebut Minahasa. 

Dan Rakyat Bolaang bukan hanya etnis Mongondow tapi juga etnis lain di wilayah utara, maka sangat wajar Raja Salmon Manoppo dengan tangan terbuka menerima pengungsi asal minahasa yang di anggapnya sebagai rakyat Bolaang. Menerima para pelintas batas yang telah di tetapkan oleh pihak Kolonial merupakan pelanggaran keras. Tindakan yang mengakibatkan Salmon Manoppo di tangkap.

Dari zaman kerajaan sampai tahun 1969 nama wilayah baik desa atau kecamatan di wilayah Mongondow / Land Mogonde hanya ada nama Bolaang sedangkan Mongondow tidak ada. Ini menandakan Mongondow selain nama etnis juga nama wilayah yang cakupannya luas tidak spesifik ke nama pemukiman tertentu atau gunung tertentu dan Bolaang adalam nama wilayah geografis bukan nama Komunitas social / etnis. Adapun Desa Mongondow di kotamobagu sekarang ini merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Motoboi di zaman Bupati O.N Mokoagow tahun 1970an. 

Dengan demikian maka penulisan kata ''Boelang en Mogondo'' atau Bolaang dan Mongondow suatu keganjilan di zaman itu dari sudut pandang intau Mongondow namun jadi wajib untuk terus di narasikan menurut sudut pandang pihak colonial guna melokalisasi pengaruh kuasa raja raja Bolaang agar tetap terkurung di Tanah Mongondow ( Land Mogonde ). Namun di era Modern ini penulisan  nama Bolaang Mongondow tanpa kata "dan'' sudah sesuai dengan maknanya. Andaikan ada yang menyebut Sebagian besar wilayah di Bolaang Mongondow Raya ini dengan sebutan Mongondow saja tidak masalah atau menyebutnya Bolaang saja juga tidak masalah dari segi kesejarahan. 

D. KESIMPULAN

Bolaang berasal berasal dari bahasa mongondow dari kata Boelang ( Bulang) atau Boelan ( Bulan ). Nama Bulang / Bulan di ambil dari nama jenis Pohon yang di sebut kayu Bulang atau Kayu Bulan dalam Bahasa Manado. Kayu Bulan dalam Bahasa Bantik di sebut kayu Bulrang.

Bolaang adalah penamaan secara geografis / kewilayahan bukan nama etnis. Bolaang selain penamaan wilayah juga di gunakan untuk nama kerajaan yang memayungi multi etnis di Sulawesi utara saat itu. Boleh di kata wajah Sulawesi utara saat itu adalah Bolaang.

Asal mula nama Mongondow belum bisa di pastikan saat ini tapi menurut penulis ada dua 'kandidat' yang perlu di verifikasi dan di telaah lanjutan yakni : 

  1. Hikayat leluhur Gumalangit yang bernama Mogondo. Kelebihan dari hikayat ini sangat serupa dengan dokumen dokumen tua eropa yang menyebut Mongondow dengan kata Mogondo  atau Mogonde namun sisi kelemahannya hikayat ini tidak popular di kalangan etnis Mongondow, sehingga perlu verifikasi lanjutan.
  2. Mongondow dalam Bahasa dondo. Suku dondo adalah suku minoritas di provinsi Sulawesi tengah. Yang uniknya, mungkin satu satu nya etnis di nusantara yang punya kata 'Mongondow' dalam Bahasa daerahnya hanya pada suku Dondo. Pendapat pribadi penulis, ini belum bisa jadi pegangan perlu verifikasi dan telaah lanjutan terkait Bahasa Dondo ini.

Penamaan Mongondow secara geografis / kewilayahan masa lampau meliputi pesisir pantai sampai pedalaman yang saat Sebagian besar kabupaten dan kota di BolMong Raya serta Sebagian kecil di kabupaten Minahasa selatan. 

Secara Umum  umum Mongondow adalah nama etnis yang memiliki adat, budaya, bahasa dan asal usul yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun