Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hati-hati Jika Bertemu Orang yang Manipulatif di Kantor!

19 November 2021   08:26 Diperbarui: 19 November 2021   15:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : prokabar.com

4. Pura-Pura Peduli Padahal Hanya Topeng 

Seperti kalimat diawal, mencari teman harus hati-hati apalagi dilingkungan kerja. Semua orang membawa kepentingannya masing-masing. Sikap kepura-puraan digunakan untuk kamuflase tercapainya kepentingan. 

5. Playing Victim 

Pernah ketemu orang yang begini? Suka nyalahin orang lain, nunjuk orang lain, narik kesimpulan sendiri setelah dibantu? Lempar masalah ke orang lain dan sembunyi dibawah ketek atasan? Lebih parah lagi, merendahkan hasil kerja orang lain, one man show, menjadi sang heroik, dan mengakui hasil kerja orang lain sebagai hasil keringatnya sendiri. 

6. Menjadikan Kelemahan Orang Lain Baik Secara Pribadi Maupun Pekerjaan Sebagai Senjata Untuk Menyerang 

Bagian ini yang paling patut diwaspadai. Entah bagaimanapun caranya, ia akan mencari tahu apa yang terjadi pada semua orang. Dari satu titik lemah orang tersebut, ia akan menjadikan titik lemah itu menjadi senjata untuk menyerang. Jika persaingan secara kompetitif dan sehat tidak dapat meraih kepentingannya, cara ini yang akan ia tempuh. 

Jika Anda menemukan sikap tersebut didalam diri Anda atau orang lain, sebaiknya hati-hati. Hal ini dapat merusak diri sendiri, seperti menaruh bom waktu yang akan meledak pada titik kulminasi. Konsultasikan segera sikap manipulatif ke dokter/psikiater. Bukan berarti ODGJ, tapi secara psikologis, mental Anda butuh penanganan intensif dari orang yang memahami ilmu tersebut. 

Jakarta Selatan, 19 November 2021

Salam, 

Sri Patmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun