Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hati-hati Jika Bertemu Orang yang Manipulatif di Kantor!

19 November 2021   08:26 Diperbarui: 19 November 2021   15:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : prokabar.com

Tidak ada kawan atau lawan, yang ada hanya kepentingan... 

Disadari atau tidak, tentunya kita sering menemukan sikap-sikap yang membuat tidak nyaman saat berada dilingkungan kerja. Bukan hanya sekedar tabiat yang dibawa sejak lahir, ternyata sikap manipulatif ini juga dipicu karena adanya faktor eksternal lainnya seperti workplace spirituallity dan kepentingan yang ingin dicapai. 

Ciri-ciri umum sikap manipulatif yang akan memperkeruh budaya kerja, hubungan yang tidak sehat, konflik pertentangan dan kesehatan mental secara pribadi yaitu : 

1. Senang Berada Di Zona Aman Sendiri 

Bahasa gampangnya, bermain dibalik layar. Terkesan membantu pekerjaan orang lain dan penolong. Poin pentingnya adalah jika ia berhasil membantu pekerjaan tersebut, maka ia akan ikut mengklaim keberhasilan tersebut juga diperoleh dari dirinya. Jika pekerjaan itu gagal, ia tidak akan maju kedepan menunjukkan jika ia juga termasuk aktor yang berada dibalik kegagalan orang tersebut. Cari aman, cari nama dengan membonceng program kerja orang lain. 

2. Paling Pinter Ngomong Manis 

Hati-hati terhadap orang-orang yang suka berbicara manis dihadapan Anda. Biasanya, ucapan si manipulatif akan penuh rayuan, pujian, seakan memihak kepada Anda. Padahal dibalik layar, justru ia adalah dalang dan biang kerok terjadinya segala macam permasalahan. 

3. Suka Bercanda dan Menyinggung Perasaan Orang Lain 

Si Manipulatif kurang bisa menempatkan diri. Terkadang masalah pribadi orang lain menjadi bahan tertawaan dan ejekan didepan publik ataupun dibelakang Anda. Hal yang dilakukan si manipulatif adalah banyak teman dengan menjatuhkan urusan pribadi teman yang lain. Obrolan/chit chatnya pepesan kosong tanpa makna, yang penting orang lain bisa menertawai kehidupan lainnya hingga lupa menertawai kehidupannya sendiri. 

4. Pura-Pura Peduli Padahal Hanya Topeng 

Seperti kalimat diawal, mencari teman harus hati-hati apalagi dilingkungan kerja. Semua orang membawa kepentingannya masing-masing. Sikap kepura-puraan digunakan untuk kamuflase tercapainya kepentingan. 

5. Playing Victim 

Pernah ketemu orang yang begini? Suka nyalahin orang lain, nunjuk orang lain, narik kesimpulan sendiri setelah dibantu? Lempar masalah ke orang lain dan sembunyi dibawah ketek atasan? Lebih parah lagi, merendahkan hasil kerja orang lain, one man show, menjadi sang heroik, dan mengakui hasil kerja orang lain sebagai hasil keringatnya sendiri. 

6. Menjadikan Kelemahan Orang Lain Baik Secara Pribadi Maupun Pekerjaan Sebagai Senjata Untuk Menyerang 

Bagian ini yang paling patut diwaspadai. Entah bagaimanapun caranya, ia akan mencari tahu apa yang terjadi pada semua orang. Dari satu titik lemah orang tersebut, ia akan menjadikan titik lemah itu menjadi senjata untuk menyerang. Jika persaingan secara kompetitif dan sehat tidak dapat meraih kepentingannya, cara ini yang akan ia tempuh. 

Jika Anda menemukan sikap tersebut didalam diri Anda atau orang lain, sebaiknya hati-hati. Hal ini dapat merusak diri sendiri, seperti menaruh bom waktu yang akan meledak pada titik kulminasi. Konsultasikan segera sikap manipulatif ke dokter/psikiater. Bukan berarti ODGJ, tapi secara psikologis, mental Anda butuh penanganan intensif dari orang yang memahami ilmu tersebut. 

Jakarta Selatan, 19 November 2021

Salam, 

Sri Patmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun