Perjalanan Saya Sebagai Pegiat Literasi
Awal perjalanan saya di dunia literasi dimulai pada masa pandemi. Saat banyak aktivitas terhenti, saya justru menemukan ruang baru untuk berkarya. Kala itu, saya mulai bergabung dengan GGDN (Group Guru Dahsyat Nusantara). Dari sekadar peserta yang belajar, perlahan saya dipercaya menjadi bagian dari tim. Bersama rekan-rekan guru hebat dari berbagai daerah, saya banyak menimba pengalaman berharga, khususnya tentang pentingnya berbagi ilmu dan menumbuhkan semangat menulis.
Perjalanan ini membawa saya pada langkah berikutnya: membangun Melek Seni _GGDN, sebuah wadah yang saya dirikan untuk menggerakkan literasi sekaligus memadukan seni dengan kepenulisan. Dari sinilah, kesempatan saya semakin terbuka luas. Saya dipercaya menjadi narasumber dalam berbagai forum, bahkan beberapa kali diminta menjadi moderator dalam diskusi literasi.
Tidak berhenti di situ, saya kemudian menemukan rumah baru dalam komunitas KBM (Kelas Belajar Menulis) PGRI). Saya masuk pada gelombang 24, belajar banyak hal tentang menulis, mengasah keterampilan, dan memperluas jaringan pertemanan dengan penulis lain. Proses panjang itu akhirnya mengantarkan saya lulus pada gelombang 28. Dari sinilah titik balik itu terasa begitu kuat---saya benar-benar mantap menapaki jalan sebagai penulis.
Seiring waktu, peran saya berkembang. Tidak hanya menulis, saya juga dipercaya menjadi Penanggung Jawab (PJ), bahkan Ketua PJ, serta berperan sebagai kurator dan editor dalam berbagai proyek kepenulisan. Saya terlibat aktif dalam kegiatan nulis bareng, baik dalam bentuk antologi maupun even-even literasi lain. Kesempatan untuk menjadi narasumber kepenulisan, baik secara online maupun luring, pun datang silih berganti.
Beberapa pengalaman yang membekas adalah saat saya diundang mengisi pelatihan literasi di SMK 31 Jakarta, SMK Assalam Depok, serta SMK Kosgoro Bogor. Dari pelatihan tersebut lahirlah karya nyata berupa buku antologi siswa-siswi di sekolah tersebut, bahkan ada yang berhasil menerbitkan buku solo dari peserta pelatihan. Momen ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena saya bisa menyaksikan langsung proses tumbuhnya bibit-bibit penulis muda yang kelak akan mewarnai dunia literasi Indonesia.
Kini, perjalanan saya sebagai pegiat literasi masih terus berlanjut. Dari pandemi hingga hari ini, saya telah menempuh banyak langkah, menghadapi tantangan, dan merasakan suka duka. Namun yang terpenting, saya belajar bahwa literasi bukan sekadar menulis atau membaca. Literasi adalah tentang membangun peradaban, menggerakkan orang lain, serta menyalakan api semangat agar cahaya ilmu tak pernah padam.
Saya percaya, perjalanan ini baru saja dimulai. Masih banyak karya yang akan lahir, banyak generasi yang akan disentuh, dan banyak mimpi yang akan diwujudkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI