Mohon tunggu...
Paskah Manurung
Paskah Manurung Mohon Tunggu... profesional -

Saya pemerhati masalah politik dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Pasangan Jokowi yang Paling Pas ?

1 Agustus 2013   16:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:44 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbagai survey telah menempatkan Jokowi sebag tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya untuk terpilih sebagai Presiden dibanding calon-calon lainnya pada iPilpres 2014 nanti. Para pengamat juga sepertinya sepakat Jokowi tidak akan terkalahkan bila dimajukan sebagai Capres. Sehingga wacana yang berkembang di masyarakat dan juga media adalah siapa wakil yang paling cocok bagi Jokowi untuk memenangkan Pilpres dan selanjutnya untuk memimpin negara ini. Ada juga yang mencoba menempatkan Jokowi sebagai wakil Presiden, tapi sepertinya tidak ada yang tertarik untuk membicarakan Jokowi sebagai Wapres. Seperti berita yang sempat beredar di media, ARB yang mencoba menggandeng Jokowi sebagai Wapres yang langsung ditanggapi masyarakat dengan pertanyaan : "Gak salah tuh ? Gak kebalik tuh ? Seharusnya Jokowi yang Capres bukan Cawapres", dan sebainya. Termasuk wacana yang mencoba memasangkan Megawati sebagai Capres dan Jokowi  sebagai Cawapresnya, juga ditolak mentah-mentah oleh masyarakat, termasuk orang PDIP sekalipun, agak mengejutkan memang.

Hal ini menunjukkan walaupun belum banyak yang dilakukan Jokowi di DKI Jakarta, namun masayarakat sepertinya sudah melihat perubahan yang cukup mendasar dan cukup berarti di DKI Jakarta. Memang harus diakui belum ada hal-hal luar biasa yang dilakukan oleh Jokowi, tapi dia hanya melakukan hal-hal yang memang seharusnya dilakukan seorang pemimpin, yaitu amanah. Dia juga punya integritas, perduli kepada kepentingan orang banyak, serta konsisten antara apa yang dikatakan dengan yang dilakukan.

Jadi menarik untuk kita bahas dan analisa, siapa kira-kira pasangan Jokowi untuk dimajukan sebagai Cawapres pada Pemilu 2014 mendatang. Tidak hanya sekedar memenangkan Pilpres, tapi juga yang bisa bekerja sama untuk membangun negeri ini. Banyak nama-nama yang beredar, tapi tidak mungkin semuanya kita nahas diisini.

Jokowi - Prabowo :

Keduanya menempati urutan 1 dan 2 dalam berbagai survey untuk Capres.  Walaupun mereka urutan 1 dan 2, tapi prosentase keduanya berjarak cukup jauh. Jadi memang  Jokowi lebih layak untuk menjadi  Capres dibanding Prabowo Subianto. Kemampuan Jokowi sebagai pemimpin sudah tidak diragukan lagi, dia juga dekat dan disenangi oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Sementara Prabowo bisa menarik suara masyarakat yang masih menginginkan adanya sosok militer dalam pimpinan pemerintahan. Selain itu kemampuan finasial Prabowo juga akan sangat menunjang dalam pelaksanaan kampanye. Dari sisi partai pendukung sebnarnya juga tidak menjadi masalah, karena Jokowi yang PDIP dan Prabowo yang Gerindra sama-sama partai nasionalis. PDIP dan Gerindra sudah pernah membuktikan kesuksesan koalisi mereka pada saat Pilkada DKI Jakarta. Bila kedua tokoh ini dipasangkan barangkali tidak akan ada calon lain yang bisa menandingi mereka. Bahkan Pemilu bisa dilakukan hanya dalam satu putaran. Yang menjadi sedikit kendala adalah track record Prabowo yang sempat tercoreng pada saat penculikan aktivis dahulu. Dia dikhawatirkan mendapat tentangan dari para aktivis dan LSM penggiat HAM. Selain itu yang cukup penting adalah apakah Prabowo bersedia menjadi wakilnya Jokowi ?

Jokowi - Ahok :

Banyak masyarakat dan kalangan yang menyatakan bahwa ini adalah pasangan ideal saat ini. Walau baru beberapa bulan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mereka cukup kompak dan telah memperlihatkan kinerja yang cukup baik. Memang ada segelintir kalangan yang mengkritisi mereka bahwa Jokowi-Ahok belum berbuat apa-apa, buktinya Jakarta tetap saja macet dan tetap saja banjir. Mereka tidak menyadari bahwa Jokowi-Ahok bukanlah tukang sulap apalagi malaikat yg bisa mengubah segala sesuatu semudah membalikkan telapak tangan. Jokowi-Ahok adalah manusia biasa, tapi yang membedakannya dengan banyak pemimpin lain adalah mereka amanah, punya integritas, peduli kepada kepentingan rakyat banyak dan konsisten antara apa yang duicapkan dengan yang dilakukan. Pasangan ini bila maju Pilpres tetap akan menghadapi kendala pada sentimen SARA, seperti yang juga pernah mereka alamai pada Pilkada DKI Jakarta. Namun demikian pasangan ini sangat sulit untuk maju karena bila keduanya maju, siapa yang akan memimpin Jakarta. Mereka akan terbentur pada peraturan yang ada.

Jokowi - JK :

Walau termasuk sudah berusia lanjut namun Jusuf Kalla(JK) masih banyak yang menjagokannya, khususnya masyarakat pendukung dan simpatisan Golkar, lebih khusu lagi yang berada di kawasan Sulawesi.  Sebagai orang Sulawesi, JK juga  akan menarik para pemilih yang  meyakini konsep Jawa - Luar Jawa. Sikapnya yang saat ini kerap mengkritisi pemerintahan SBY ternyata cukup ampuh mengangkat kembali pamornya yang sempat jatuh setelah kalah dalam Pilpres 2009. Namun tingginya saat ini resitensi terhdap tokoh-tokoh tua akan menyulitkan pasangan ini utk menarik dukungan masyarakat luas. Walaupun JK mempunyai dukungan finansial yang cukup tinggi, tapi pasangan ini cukup beratmemenangkan Pilpres karena keberadaan JK sebagai tokoh Golkar akan mendapat penolakan dari para kader-kader setia PDIP dan juga masyarakat yang alergi dan trauma dengan Golkar.

Jokowi - Mahfud :

Banyak kalangan mengatakan bahwa bila pasangan ini dimajukan dan memenangkan Pilpres, maka akan membuat negara lebih aman dan sejahtera karena hukum dan peraturan akan benar-benar diterapkan dan korupsi akan dikikis habis. Masalah yang cukup mendasar bangsa saat ini adalah lemahnya penegakan hukum, dimana hukuman buat para koruptor sangat ringan. Demikian pula tidak adanya tindakan tegas bagi para pelaku tindakan kekerasan dan anarkisme. Selama menjadi Hakim Konstitusi Mahfud MD memang telah membuktikan intergritas dan dedikasinya, walaupun masih ada pihak-pihak yang merasa tidak puas. Pasangan ini akan mengalami kendala untuk memenangkan Pilpres bila berhadapan dengan Capres yang mempunyai dana besar. Sebab baik Jokowi dan Mahfud selama ini dikenal bukan orang yang punya banyak uang. Di tengah masih banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, faktor politik uang tetap masih menjadi ancaman bagi demokrasi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun