Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Editorku, Kekasihku

2 Juni 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman saya yang kategori ceroboh, mencetak ribuan lembar brosur. Sebagai rekan, berapa kali saya ingatkan agar melakukan pengecekan dengan teliti sebelum brosur tersebut dicetak. Ya... nanti saya cek.
Setelah brosur dicetak, dengan bangga dia menyodorkannya ke saya untuk melihat hasilnya. Wah... bagus sekali hasil cetakannya, cetak dimana nih? Lalu mulai saya baca satu demi satu dengan cermat. Saya tidak menemukan kesalahan sedikit pun, pembicaraan berlanjut diselingi dengan berbagai canda.

Tanpa sengaja saya mencoba menanyakan satu singkatan yang tertera, apakah arti dan kepanjangan dari singkatan ini? Wah ternyata kepanjangan kata tersebut keliru. Tercetak Pendidikan sementara seharusnya Perguruan. Wah kesalahan fatal dan akhirnya brosur tersebut diganti. Terbayang kan berapa banyak kerugian yang ditimbulkan?

Ketika memulai menulis di kompasiana ini, setelah "selesai" menulis sesuatu, paling sekali dua kali saya baca ulang. Seiring dengan interaksi berkualitas dengan beragam pembaca, saya mulai merasakan kehadiran sosok editor.
Ternyata tulisan yang berkualitas itu, perlu proses berkualitas pula.

Ya... saya membutuhkan seorang Editor. Tugasnya adalah mencermati setiap tulisan saya, memberi masukan, memberi koreksi, menjadi penguji. Kenyataannya, saya sering tidak konsisten dalam memilih dan menggunakan kata. Saya sering lalai, jika tulisan dipersembahkan kepada Pembaca. Jadi, saya sangat membutuhkan bantuan pihak lain. Keinginan saya adalah setiap karya tulis sebaiknya melalui uji kualitas  agar pembaca tidak kesedak, nyaman, kangen dengan pikiran-pikiran saya.

Lha gimana nih... menggunakan jasa Editor tentu saja butuh biaya bukan? Bukan aku jika tidak ada solusi!

Ma... tolong periksa dulu nih tulisan,
Ya... ntar tak selesaikan dulu nih setrikaan,

Cepatan toh Ma... kebelet nih mo di publish...
Agh... kau ini sukanya mekso! ntar kalo setrikaanya gosong piyeeee?

Sudahkah Anda memanfaatkan Editor Gratis?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun