Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati Mulai Kehilangan Sentuhan Politiknya

22 Februari 2025   18:34 Diperbarui: 22 Februari 2025   18:41 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang utama Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.  (Sumber : Indonesiamove.com).

Megawati Mulai Kehilangan Sentuhan Politiknya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dari partainya untuk menunda ikut retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, buntut penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.

Instruksi larangan ini bahkan masih berlaku hingga Jumat malam ybl, setelah PDIP melakukan rapat internal sekitar 3 jam di kediaman Megawati. Soal surat (instruksi tunda retreat), sampai sekarang masih berlaku, demikian Ketua DPP PDIP Said Abdullah singkat saat meninggalkan kediaman Mega malam itu. Instruksi itu disampaikan Megawati dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken per 20 Pebruari 2025.

Wamendagri Bima menduga ada kemungkinan kader PDIP ikut menjadi peserta retreat kepala daerah tersebut. Sebab, Bima mencatat jumlah kepala daerah PDIP yang mestinya hadir di acara retreat hari ini lebih dari 53 orang. Kader PDIP harusnya ada, karena terdata jumlahnya mungkin lebih dari angka ini. Jadi, bisa saja ada di dalam. Kami belum cek lagi. Bisa saja ada, kata Bima di depan gerbang Akmil, Jumat petang.

Sejak dirilisnya instruksi Mega itu, sikon politik jadi semakin panas karena bersamaan dengan itu Jakarta sedang dilanda Demo Mahasiswa yang bertajuk IndonesiaGelap. Mantan Presiden Jokowi bahkan terang-terangan mengritik instruksi Mega itu sebagai hal yang rancu, karena mereka dipilih oleh rakyat dan kini menjadi Kepala Daerah di bawah pemerintahan baru. So urusan retreat bukan urusan parpol lagi, tapi urusan pemerintahan yang seyogyanya kepala daerah itu harus manut pemerintahan baru sekarang dan bukannya manut parpolnya masing-masing.

Lain halnya pengamat politik seperti Adi Prayitno misalnya yang mengatakan bisa-bisa saja Kepala Derah asal PDIP tidak ikut retreat di Akmil, sebab mereka dipilih langsung oleh rakyat. Jadi tidak mesti patuh terhadap pemerintah atasannya.

Fadli Zon lebih jauh lagi dengan mengatakan mari kita lihat kenegarawanan Megawati.

Dalam konteks polittik sekarang, kita lihat PDIP ternyata belum juga move on sejak Pilpres 2024, apalagi sekarang tokoh penting PDIP Hasto Kristiyanto ada dalam tahanan KPK terkait kasus PAW DPR yaitu Harun Masiku yang hingga kini masih buron.

Instruksi Megawati untuk menunda retreat kadernya di Akmil Magelang jelas mencerminkan PDIP masih dalam fase konsolidasi internal pasca kekalahan di Pilpres 2024 dan kini semakin defensif setelah penahanan Hasto Kristiyanto oleh KPK. Sikap ini menunjukkan PDIP masih melihat dirinya sebagai oposisi yang solid, sekaligus mengisyaratkan ketidakpuasan terhadap dinamika politik pemerintahan baru.

Kepala Daerah dan loyalitas politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun