Indonesia Gelap : Road Map to People Power
Senin, 17 Pebruari kemarin, Jakarta digeruduk dua demo besar, yakni demo Indonesia Gelap yang diikuti para mahasiswa dan demo ojol yang diikuti oleh para driver ojek online, sopir taksi, dan kurir paket.
Demo Indonesia Gelap kemarin tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di beberapa kota di Indonesia. Para mahasiswa yang sebelumnya telah melakukan perundingan, sepakat untuk turun ke jalan dan menyuarakan beberapa tuntutan terkait kebijakan Pemerintah.
Driver ojol (ojek online) juga menggelar aksi di hari yang sama. Mereka meminta Kemnaker untuk memaksa aplikator memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) pada para mitra driver nya.
Demo Indonesia Gelap awalnya direncanakan akan berlangsung selama tiga hari. Mulai Senin, 17 Pebruari 2025 sampai Rabu, 19 Pebruari 2025. Namun rencana tersebut urung dilakukan. Para mahasiswa sepakat untuk tidak melakukan demo pada hari ini, Selasa 18 Pebruari. Mereka akan melaksanakan demo kembali pada hari Kamis, 20 Pebruari 2025.
Untuk hari Rabu besok, para mahasiswa akan berkumpul membahas mengenai teknis lapangan dan berunding tentang demo hari Kamis lusa yang dikatakan sebagai puncak demo. Demo hari Kamis tsb juga akan diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa dari beberapa universitas di Jakarta dan akan terpusat di Istana Negara.
Sedangkan Rabu adalah teklap (teknis lapangan), maka baru Kamis-nya aksi di Istana.
Aksi demo Indonesia Gelap hari Selasa ini masih berlangsung di daerah lain. Seperti di Malang misalnya, aksi turun ke jalan digaungkan berlangsung hari ini mulai pukul 10.00 WIB di Kantor DPRD Kota Malang. Tak hanya di Malang, seruan untuk berunjuk rasa juga disampaikan pada warga Semarang. Mereka yang tidak setuju dengan program Pemerintah diharapkan untuk keluar hari ini pukul 09.00 WIB. Aksi demo juga rencananya digelar di Padang, Sumatera Barat. Lewat postingan di akun media sosialnya, BEM Universitas Dharma Andalas mengajak mahasiswanya untuk memakai jas almamaternya menuju Kantor DPRD Propinsi Sumatera Barat. Aksi ini dimulai pukul 13.30 WIB.
Setelah menggelar demo kemarin, para driver ojol diperkirakan tidak akan meneruskan aksinya hari ini. Apalagi setelah Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan, menyatakan negara memaksa pihak aplikator untuk membayarkan tunjangan hari raya (THR) untuk para driver ojek online (ojol) hingga taksi online (taksol). Ini berarti tuntutan dalam demo ojol kemarin sudah ditanggapi dan mendapatkan solusi dari pemerintah.
Mungkin kita lebih memperhatikan Demo Ojol kemarin. Dimana pihak Kemanaker telah menjanjikan bahwa aplikator online harus memberikan THR kepada mereka, sebab kalau tidak pemerintah akan bertindak.