Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Folklore Gadungan Sigodangpohul

20 Februari 2024   14:39 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi folklore Nai Manggalai. Foto : harianhaluan.com

Folklore Gadungan Sigodangpohul

Folklore atau cerita rakyat adalah sebuah cerita tradisional yang diwariskan secara turun-temurun melalui lisan atau tulisan. Cerita ini anonim, artinya tidak diketahui siapa penciptanya, dan berkembang di masyarakat dalam waktu yang lama.

Folklore memiliki banyak jenis, antara lain Mitos, yi cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, dan budaya, misalnya, cerita tentang Sang Pencipta, manusia pertama, dan asal-usul suatu suku bangsa; Legenda, yi cerita tentang kepahlawanan atau peristiwa sejarah yang telah dibumbui dengan unsur-unsur fantastis, misalnya, cerita tentang Malin Kundang, Legenda Danau Toba, dan Legenda Roro Jonggrang;  Dongeng, yi cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi dan biasanya memiliki unsur magis, misalnya, cerita tentang Bawang Putih dan Bawang Merah, Cinderella, dan Putri Salju; Fabel, yi cerita tentang binatang yang berperilaku seperti manusia dan mengandung pesan moral, misalnya cerita tentang Kancil dan Kura-kura, Semut dan Belalang, dan Anjing dan Bayangannya; Cerita jenaka, yi cerita yang bertujuan untuk menghibur dan membuat orang tertawa, misalnya, cerita tentang Pak Belalang dan Pak Tani, Si Kabayan, dan Abu Nawas.

Bahkan di zaman yang sekarang kita sebut modern, pada 100-200 tahun yad, katakanlah begitu, bisa saja seorang Luna Maya dengan segala kisah-kasih back streetnya diFabelkan dan Hotman Paris Hutapea juga bisa diFabelkan sebagai si Raja Homang tano Batak.

Folklore memiliki banyak fungsi, antara lain mengajarkan nilai-nilai moral dan budaya kepada masyarakat; memberikan hiburan dan kesenangan kepada masyarakat; menjaga dan melestarikan budaya suatu masyarakat; memberikan rasa identitas dan kesatuan kepada masyarakat.

Folklore merupakan bagian penting dari budaya suatu masyarakat. Cerita-cerita ini memberikan kita wawasan tentang nilai-nilai, kepercayaan, dan tradisi masyarakat tersebut. Folklore juga membantu kita untuk memahami sejarah dan perkembangan suatu masyarakat.

Tanah Batak seputar Danau Toba, Sumatera utara, adalah Tanah Folklore. Ada beberapa alasan mengapa begitu banyak folklore di tanah Batak.

 

Sejarah dan Tradisi Lisan

Masyarakat Batak memiliki sejarah panjang dan tradisi lisan yang kuat. Cerita-cerita tentang asal-usul suku Batak, leluhur mereka, dan peristiwa penting dalam sejarah mereka diturunkan dari generasi ke generasi melalui cerita rakyat. Danau Toba, sebagai tempat yang dianggap suci dan memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, menjadi pusat banyak cerita rakyat Batak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun