Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Folklore Gadungan Sigodangpohul

20 Februari 2024   14:39 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi folklore Nai Manggalai. Foto : harianhaluan.com

Keindahan Alam

Danau Toba dan sekitarnya memiliki keindahan alam yang luarbiasa. Gunung-gemunung, hutan lebat, dan air danau yang jernih menjadi inspirasi bagi banyak cerita rakyat Batak. Cerita-cerita ini sering kali menggabungkan unsur-unsur magis dan fantastis dengan keindahan alam, menciptakan cerita yang menarik dan penuh makna.

Nilai-nilai Moral dan Budaya

Folklore Batak sering kali mengandung nilai-nilai moral dan budaya yang penting bagi masyarakat Batak. Cerita-cerita ini mengajarkan tentang nilai-nilai seperti keberanian, kesetiaan, kehormatan, dan kerja keras. Folklore juga membantu melestarikan tradisi dan budaya Batak dan memberikan rasa identitas kepada masyarakat Batak.

Kearifan Lokal

Folklore Batak sering kali mengandung kearifan lokal yang berkaitan dengan lingkungan hidup, kesehatan, dan kehidupan sosial. Cerita-cerita ini memberikan pelajaran tentang bagaimana hidup selaras dengan alam dan bagaimana menjaga keseimbangan dalam kehidupan sosial.

Hiburan

Folklore Batak juga merupakan sumber hiburan bagi masyarakat Batak. Cerita-cerita ini sering kali lucu, menegangkan, dan penuh petualangan. Folklore menjadi cara bagi masyarakat Batak untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Sayang, cukup banyak juga folklore yang bikin orang Batak masa kini kebingungan tentang Marga atau Clan mereka. Kebanyakan folklore gadungan model begini bercerita tentang pertikaian status siapa si abangan dan siapa si adikan, tanah legacy dan sebangsanya. Ini bisa kita temukan dalam banyak marga seperti Pakpahan, Nainggolan, Simanjuntak, Hasibuan dll.

Folklore Sigodangpohul misalnya yang menceritakan tentang tiga orang bersaudara, Hutaraja, Lumbanbosi, dan Sigodangpohul, yang merupakan leluhur marga Pakpahan di Toba. Cerita ini tentang asal-usul mereka, migrasi mereka ke Toba, dan bagaimana mereka mendirikan perkampungan mereka.

Yang cukup mengejutkan Dr. Gerry van Klinken dalam bukunya : "The Politics of Folklore: The Case of the Sigodangpohul Story in Batak Toba" membahas beberapa klaim tanah legacy yang didasarkan pada folklore Sigodangpohul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun