Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gerungan Rocky dalam Peradaban Politik Kita Now

6 Agustus 2023   15:34 Diperbarui: 6 Agustus 2023   15:38 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan Jokowi tuntut Rocky Gerung ditangkap karena narasi vulgar Bajingan Tolol kepada Jokowi. Foto : viva.co.id

Kelima, Kegaduhan yang muncul akibat kritikan keras dan kontroversial serta respon publik terhadapnya adalah fenomena umum dalam masyarakat yang memiliki kebebasan berpendapat.

Keenam, Analisis Lebih Mendalam. Mengenai interpretasi apakah suatu pernyataan atau tindakan adalah penghinaan atau kritikan sah memerlukan analisis yang lebih mendalam. Pendapat pakar dan akademisi juga dapat memberikan wawasan tentang konteks dan dampak dari pernyataan tersebut.

Penting untuk tetap menjaga dialog yang konstruktif dan terbuka dalam menghadapi situasi seperti ini. Masyarakat, media, dan pemimpin harus bekerjasama untuk mempromosikan budaya diskusi yang sehat dan penghormatan terhadap hak asasi seraya tetap mematuhi norma-norma etika dan hukum.

Rocky Gerung sendiri sebagai cendekiawan, argumennya selama ini tak semuanya dapat dibenarkan, misalnya mendungu-dungukan lawan bicaranya atau obyek yang menjadi bahan diskusi di sebuah talkshow. Juga dia pernah mengatakan bahwa Kitab Suci itu hanyalah fiksi. Rocky terlihat hanya pandai memainkan kata tapi tak pernah mensolusikan sesuatu yang diperdebatkan.

Cendekiawan dimana pun akan mengemukakan pandangan yang kontroversial atau berbeda untuk memicu diskusi dan refleksi lebih dalam. Dalam banyak kasus, argumen yang kontroversial dapat mengundang pandangan beragam dan memaksa orang untuk mempertanyakan keyakinan atau pandangan mereka sendiri.

Dalam diskusi atau debat, beberapa cendekiawan menggunakan teknik retoris yang kuat untuk menarik perhatian atau untuk menguatkan argumen mereka. Hal ini termasuk penggunaan kata-kata yang tajam atau metode yang mengesankan. Ini tidak selalu mengindikasikan kegagalan mereka dalam memberikan solusi atau analisis yang lebih mendalam.

Meskipun cendekiawan seringkali fokus pada menganalisis dan mengritik, kontribusi nyata mereka pasti ada, seperti merumuskan pandangan alternatif, mengusulkan solusi, atau mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran lebih lanjut. Kendati cendekiawan tidak selalu memiliki kewajiban untuk memberikan solusi konkret, kemampuan mereka dalam memicu diskusi dan refleksi adalah bagian integral dari peran mereka.

Cendekiawan pun harus dapat menerima kritik terhadap pandangan mereka dan mau membuka ruang bagi dialog. Jika Rocky Gerung hanya memainkan kata tanpa respon yang memadai terhadap kritik atau pertanyaan, maka ini akan mempengaruhi persepsi publik terhadap kualitas kecendekiawanannya.

Tidak semua cendekiawan akan disetujui oleh semua orang, dan pandangan terhadap mereka dapat bervariasi. Dalam konteks ini masyarakat perlu melakukan analisis sendiri, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang argumen yang diajukan oleh cendekiawan dan akademisi.

Biarkan Rocky dengan argumennya dan biarkan publik menelaah sejauh mana bukti digital yang sekarang ada di pihak penegak hukum dapat dibenarkan untuk penyidikan lebih jauh.

Itu semua diperlukan untuk menguji sampai dimana keberadaan Sistem Demokrasi Pancasila kita sekarang, karena peradaban politik kita sekarang setelah 78 tahun Merdeka seharusnya berada persis di titik equilibrium kebebasan berpendapat tapi bertanggungjawab dan bukan karena gerungan Rocky Gerung lo ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun