Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Babak Baru Kasus Brigadir J Setelah Ferdy Sambo Jadi Tersangka Utama

10 Agustus 2022   14:40 Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:59 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PC, FS dan Brigadir J dan neraca keadilan. Foto: banyumas.suaramerdeka.com

Babak Baru Kasus Brigadir J Setelah Ferdy Sambo Jadi Tersangka Utama

Semalam, Selasa 9 August ybl, Kapolri mengumumkan babak baru kasus polisi tembak menembak di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di bilangan Jaksel.

Sebulan sudah kasus ini bergulir yang diawali skenario laporan kepolisian yang kemudian dinyatakan sebagai tidak professional bahkan melanggar kode etik kepolisian, disusul rentetan opini resmi maupun liar di ruang publik. Sekurangnya laporan keluarga korbanlah di bawah kuasa hukum Kamaruddin Simanjuntak yang kemudian dijejaki publik dan akhirnya kasus ini viral menasional.

Ferdy Sambo kini jadi tersangka utama setelah Timsus bentukan Kapolri menepikan pelaporan awal yang banyak kejanggalan itu dan menguji ulang semua temuan awal yang ternyata rekayasa. Dan setelah dilakukan otopsi ulang, uji balistik di TKP, pemeriksaan ulang CCTV yang tadinya dinyatakan rusak bahkan hilang dan pemeriksaan komunikasi seluler antar tersangka dari provider dst, dan di atas segalanya tertuduh awal Bharada E pada akhirnya berbalik arah karena dorongan internal dirinya sendiri untuk mengaku sejujurnya apa yang terjadi di TKP, apalagi tokoh nomor satu atau RI 1 yang terus mendorong Kapolri yang dalam terjemahannya ayo inilah kesempatan Polri untuk membebaskan dirinya dari belenggu kenakalan sebagian komunitas bintangnya yang sangat meresahkan rakyat negeri ini.

Apa yang kita rasakan sekarang dari kasus Brigadir J adalah rasa keadilan masyarakat luas yang terluka. Secara struktural penegakan hukum sejauh ini memang dirasa tumpul ke atas dan tajam bahkan tak ubahnya silet ke bawah. Publik semakin terluka melihat duka mendalam yang melanda ortu Brigadir J di Djambi sana yang adalah wong cilik tak berdosa yang tengah menjalani pendzoliman yang sangat menyakitkan.

Babakan berikut yang kita harapkan juga akan diumumkan Kapolri secara terbuka kepada publik adalah motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Motif ini terlihat masih sangat lebar untuk menjadi tempat permainan bola liar. Sampai sejauh ini PC atau Putri Candrawathi isteri FS atau Ferdy Sambo belum juga disidik sejak skenario pertama direlease bahwa ada pelecehan dan PC berteriak yang didengar pengawal, lalu terjadi tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung tewasnya Brigadir J.

Sampai dengan update terbaru Kapolri tadi malam, benar atau tidaknya kasus pelecehan belum dinyatakan, tapi akal sehat kita mengatakan tidaklah mungkin dalam waktu sesempit itu di TKP seorang bawahan dari seorang berbintang akan melakukan tindak pelecehan seksual dimaksud.

Kalaupun beberapa saat sebelum update terbaru Kapolri,  PC diskenariokan muncul di Mako Brimob Kelapa Dua yang kelihatannya diperankan oleh SS (Sarmauli Simangunsong) pengacara keluarga FS. Kalimat : "Saya mencintai suami saya dan saya memaafkan apa yang terjadi terhadap keluarga kami" yang meluncur dari mulut pemeran bermasker tapi jelas-jelas adalah pengacara SS. Itu tak menghentikan kita untuk menerobos lebih jauh bahwa tangan dan milisi bayangan FS masih melakukan penekanan di beberapa titik yang masih disembunyikan dalam kasus Brigadir J.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam sebuah kunjungan di Kalbar. Foto: presidenri.go.id
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam sebuah kunjungan di Kalbar. Foto: presidenri.go.id

Motif di balik kasus Brigadir J ini setidaknya ada 3-4 motif, al Brigadir J tempat curhat sehari-hari PC karena ada sesuatu yang tidak berkenan di hatinya tentang sang suami FS, misalnya perselingkuhan sang suami dengan sosok bla bla bla; backstreet atau cinta terlarang PC dengan Brigadir J; cinta sungguhan sampai hubungan badani PC dengan Brigadir J. Atau sesuatu yang lebih lebar lagi dengan melihat betapa besar pengaruh FS di kepolisian sehingga cukup banyak bintang plus perwira menengah dan prajurit lapis bawah yang disingkirkan dari arena penyidikan untuk menghindari kontaminasi yang tak diinginkan Kapolri dan kita publik. Brigadir J sialnya tau semua itu dan pernah dicurhatkan kepada PC. Ditilik dari fakta komunikasi digital, Brigadir J memang tempat curhat  PC dan demikian sebaliknya.

So pendalaman yang terpenting sekarang ini adalah penyidikan yang sungguh-sungguh professional di kedua lubang itu : ada apa dengan PC-Brigadir J dan ada apa dengan FS yang powerful di kepolisian yang bisa melibatkan begitu banyak bintang dan divisi untuk memagari skenarionya. Ketidakprofesionalan sehingga terjadi pelanggaran kode etik kepolisian disini sudah kawin-mawin dengan tindak pidana cangkul bumi untuk menguras tambang dari sumber keuangan yang tentu tak lepas dari otoritas pihak kepolisian yang didelegasikan ke jabatan terakhir FS sebelum dicopot. Coba, untuk menyidik rumah Sambo saja satuan Brimob terpaksa ditarik mundur dulu, siapa tahu bentrok dengan milisi bayangan FS di TKP. Begitu juga dengan kehadiran SS yang memerankan PC di halaman Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Dilihat dari opini yang berkembang pasca update terbaru kemarin, saya lihat masih terhitung logis. Kompolnas misalnya mendorong Kapolri untuk segera membersihkan konspirasi kotor di kalangan komunitas berbintang di jajaran kepolisian yang sudah begitu teganya melanggar kode etik kepolisian untuk mengamini pembunuhan terencana Brigadir J hanya karena untuk menutupi sesuatu yang sangat tercela dari seorang bintang dua kepolisian bernama FS. Kalaupun ada desakan publik kepada PC agar tampil apa adanya di hadapan publik untuk menjelaskan ada apa di balik kasus Brigadir J. Inipun wajar, karena saya yakin apapun yang dinyatakan PC asal-lah jauh dari tekanan FS dan milisi bayangan FS, publik pasti dapat menerimanya bahkan memaafkannya kalaupun pernyataannya nanti katakanlah fakta backstreet yang berhasil direkam FS melalui alat pengindera yang dipasang everywhere. Opini Hoaks dipastikan akan selalu ada, apalagi kasus Brigadir J ini belum membening sekali sebagaimana kita harapkan, misalnya Serda Ucok eks Kopassus yang pernah menghabisi seorang preman pembunuh seorang Kopassus di LP Yogya beberapa tahun lalu, tiba-tiba ditampilkan dalam sebuah postingan di medsos yang menyatakan siap menegakkan hukum untuk menangkap pelaku pembunuh Brigadir J hidup atau mati. Ini sudah diluruskan oleh pihak TNI bahwa pernyataan Serda Ucok itu adalah hoaks untuk mengadudomba TNI dan Polri.

Kita memang harus terus mengawal kasus Brigadir J ini hingga tuntas. Kapolri sudah mengindahkan suara Presiden dan suara rakyat dengan menepikan semua bintang dan bintara yang terkontaminasi skenario awal. Update terbarunya kemarin sudah memastikan bahwa tersangka utamanya adalah FS sendiri.

Yang penting bagi publik sekarang, khususnya para peselancar di dunia internet adalah konsisten mengawal kasus Brigadir J ini secara berlapis, baik terhadap Bharada E, PC, keluarga Brigadir J dll. Dan kita mempercayakan sepenuhnya perlindungan justice collaborator ini kepada LPSK.

Di atas segalanya kita semua tahu bahwa RI 1 atau Pak Jkw akan lengser keprabon pada Oktober 2024 yad. Kita tak ingin ada bagian dalam kasus ini yang tak diungkap. Ewuh-pakewuh untuk tidak mengungkap semuanya sangatlah menyesatkan nantinya dan seorang negarawan populis seperti Jkw tentu tak menginginkan ending kasus Brigadir J seperti itu di akhir kekuasaannya. Ia ingin semuanya terbuka tanpa ada secuilpun yang ditutup-tutupi. Itulah cara kita menjaga marwah Polri sebagai institusi utama penegak hukum  di negeri ini. Siapapun pengganti Jkw nanti akan melanjutkan pengawalan serupa terhadap institusi kepolisian kita.

At the end, sekalipun langit runtuh, hukum tetap terdepan. Bravo Mr President, Kapolri dan rakyat Indonesia.

Depok Bolanda, Wed', August 10, 2022.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam update terbaru kasus Brigadir J di Mabes Polri. Foto : Rizky Adytia, voi.id
Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam update terbaru kasus Brigadir J di Mabes Polri. Foto : Rizky Adytia, voi.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun