Mohon tunggu...
Parizka AnggaraPutri
Parizka AnggaraPutri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Literasi di Era Digitalisasi

23 Januari 2021   10:45 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:50 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aktivitas membaca memang mudah. Tetapi ternyata sulit untuk memahami makna sebuah tulisan. Ada yang mampu tentang literasi, tetapi tidak mau mengembangkan literasi. Sehingga kualitas literasinya berkurang. Banyak aspek yang memungkinkan tak peduli dengan literasi. Kebiasaan terhadap segala sesuatu yang praktis, membuatnya tidak mengetahui bahwa proses berkembang itu dengan membaca. Seringkali kita mengabaikan dan meremehkan halhal kecil. Misalnya saja mengabaikan tanda, gambar, kata singkat berisi peringatan, larangan, atau himbauan. Hal itu bisa mencelakakan diri sendiri atau orang lain. Bahkan, bisa juga menimbulkan dampak sosial yang buruk di mata masyarakat.

Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang didapat, sedangkan ilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang semangat mencari ilmu pengetahuan, maka akan semakin tinggi peradabannya. Budaya suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi, faktor kebudayaan dan peradaban dipengaruhi oleh membacayang dihasilkan dari temuantemuan kaum cendekia yang diabadikan dalam tulisan yang menjadikan warisan literasi informasi yang sangat berguna bagi proses kehidupan sosial yang dinamis.

Kelemahan budaya literasi masyarakat Indonesia berdampak pada karakteristik masyarakat Indonesia, kelemahan tersebut menghasilkan suatu siklus yang terdiri dari kebodohan, kemalasan dan kemiskinan. Permasalahannya bahan bacaan yang muncul dari situs internet pada jaman sekarang ini adalah pemberitaan yang kurang bermanfaat dan informasi yang jatuhnya menjadi hoax. Masyarakat indnesia juga cenderung lebih tertarik pada hal yang mungkin kurang bermanfaat untuk dibaca daripada hal yang menambah wawasan.

Apalagi pada jaman sekarang, kita dengan mudahnya mengakses apapun di internet. Perubahan budaya pun juga mendorong aktivitas membaca dan menulis dari yang awal mulanya manual sekarang sudah beralih ke teknologi modern yang tentunya juga lebih mudah dan efisien

Para aktivis media sosial, seperti Twitter atau Facebook, juga perlu dirangkul untuk lebih sering mengunggah rangsangan membaca buku. Kita ingatkan bahwa bangsa Indonesia lahir berkat perjuangan para pemimpin setelah melihat realitas kehidupan masyarakat terjajah serta terinspirasi dari gagasan kemerdekaan bangsa yang dibaca dari buku-buku.

Kesimpulannya adalah, rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu kita kaji apa yang menjadikan mereka lebih maju.

Perkembangan teknologi juga mempengaruhi perubahan budaya, mendorong manusia untuk lebih mengikuti jaman di era sekarang yang tentunya lebih efisien. Jika minat literasi masyarakat Indonesia pada era ini tinggi, maka kebiasaan itulah yang membuat meningkatnya intelektual masyarakat Indonesia yang pada akhirnya Indonesia tidak terjerat oleh faktor kemiskinan yang selama ini menjadi masalah utama negara kita. Kita sebagai warna negara Indonesia harus mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari sosial media atau internet terutama dalam menguatkan budaya literasi.

Mari kita tanamkan dan membudayakan literasi dimulai dari sendiri, dengan kita berliterasi maka sudah membantu mengurangi tergerusnya literalisasi di zaman digitalisasi sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun