Mohon tunggu...
Parhorasan Situmorang
Parhorasan Situmorang Mohon Tunggu... Penulis - Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengembalikan Hakekat Musik Pendidikan dan Menghadirkan Tarian Pendidikan Mangunwijaya

5 Mei 2017   11:45 Diperbarui: 5 Mei 2017   12:29 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romo Mangun mempunyai konsep Musik Pendidikan yang berbeda dengan Pendidikan Musik.

Sembilan belas tahun yang lalu. Baru selesai makan siang bersama. Romo Mangun masih leyeh-leyeh di ruang makan. Sedangkan di dapur anak-anak Kuwera 14 sedang mengantri mencuci piring gelas sendiri.

Ado Bintoro ikut mengantri. Di tangannya ada dua sendok makan. Seraya menunggu giliran mencuci piring gelas rupanya dia teringat masa ketika masih di Surakarta. Ketika melihat dan mendengar gaya anak pengamen yang beratraksi menggunakan tiga sendok menhasilkan variasi musik. Bintoro pun spontan meniru. Dia mengambil sebuah sendok lagi. Lalu,

Takita kitok takitakitok seerr serrr… Takita kitok takitakitok seerr serrr…

“Suara apa itu, ya?” Tanya Romo Mangun dari ruang makan. Rupanya dia terusik mendengar suara aneh tetapi enak asyik kedengaran di telinga.

Tentu telinga Romo Mangun tidak menipu.

“Itu Bintoro, Romo.”


Lha kok bisa, pakai apa? Itu suara yang apike.”

“Dia menggunakan tiga sendok.”

Waaa.. Apik itu.. Ayooo ke sini Bin! Apik itu, saya mau lihat bagaimana caranya. Kokapik e..”

Ado Bintoro bergegas beranjak dari dapur ke ruang makan. Di depan Romo Mangun dia dengan lincah membentuk formasi sendok. Dua sendok dibuat beradu punggung. Lalu sendok ketiga diselipkan di antara kedua sendok. Lalu digesek-gesekkan. Kadang dengan cepat, kadang lambat. Memberi efek bunyi yang benar-benar mengejutkan. Gesekan lambat dan cepat memberi efek berbeda.

Romo Mangun pun sepakat dengan keartistikan suara yang dihasilkan formasi tiga sendok itu. Katanya, “Waah apik tenan ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun