Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengembalikan Esensi Pendidikan: Memprioritaskan Murid di atas Segalanya

16 Mei 2024   20:08 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Fasilitas dan guru terbaik tidak berarti apa-apa jika proses belajar mengajar tidak berpusat pada keberhasilan dan pemahaman murid."

Ketika berbicara tentang peningkatan kualitas pendidikan, kita seringkali terjebak dalam perangkap mengagungkan hal-hal yang bersifat superfisial. Kita terpukau oleh sekolah dengan fasilitas mewah, kantor guru yang modern, dan guru-guru dengan kualifikasi gemilang. Namun, realitas yang sering terlupakan adalah bahwa semua itu hanyalah fragmen dari sebuah tujuan yang jauh lebih besar: mencerdaskan para pelajar.

Secanggih apapun media pembelajaran yang digunakan, sepintar apapun guru yang mengajarkan, sebanyak apapun sertifikat yang dimiliki oleh para pengajar, dan sesering apapun mereka mengikuti pelatihan, semuanya akan sia-sia jika implementasinya bukan untuk kepentingan para murid. Pendidikan yang sejati bukan hanya sekadar menyajikan materi dengan cara yang menarik atau mengandalkan guru dengan prestasi gemilang. Melainkan, pendidikan yang sejati adalah ketika proses belajar mengajar benar-benar difokuskan untuk membantu para pelajar meraih pemahaman yang mendalam, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan kapasitas diri mereka secara holistik.

Mengapa hal ini begitu penting? Karena pada akhirnya, tujuan utama dari pendidikan adalah untuk mencetak generasi muda yang cerdas, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijak. Jika proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru atau media pembelajaran itu sendiri, maka kita telah gagal dalam mencapai tujuan mulia tersebut.


Bayangkan seorang guru yang mengajar dengan media pembelajaran canggih, tetapi hanya menekankan hafalan tanpa membantu murid memahami konsep yang mendasari. Atau seorang guru yang memiliki sertifikat mengajar tertinggi, tetapi mengabaikan kebutuhan individual setiap murid dan hanya fokus pada pencapaian target kurikulum. Dalam situasi seperti itu, pendidikan hanya menjadi sebuah pertunjukan kosong, di mana media dan guru menjadi bintang utama, sementara para murid hanya menjadi penonton pasif.

Sebaliknya, bayangkan seorang guru yang mungkin tidak memiliki fasilitas canggih atau sertifikat mengagumkan, tetapi mampu menciptakan lingkungan belajar yang interaktif, memahami kebutuhan setiap murid, dan menggunakan metode pengajaran yang membangkitkan rasa ingin tahu dan minat belajar. Dalam situasi seperti itu, proses belajar mengajar menjadi sebuah pengalaman yang bermakna, di mana murid-murid terlibat secara aktif, mengembangkan pemahaman yang mendalam, dan merasakan manfaat langsung dari pendidikan yang mereka terima.

Tentu saja, ini bukan berarti bahwa media pembelajaran, kualifikasi guru, atau pelatihan tidak penting. Justru, hal-hal tersebut dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam mencapai tujuan pendidikan yang sejati. Namun, kuncinya terletak pada bagaimana kita memanfaatkan semua itu dengan bijak dan sepenuhnya diarahkan untuk kepentingan para pelajar.

Oleh karena itu, kita perlu mengubah paradigma dalam melihat pendidikan. Bukan hanya mengejar fasilitas terbaik, guru terbaik, atau sertifikat terbaik, tetapi lebih memfokuskan pada bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang benar-benar mengutamakan pemahaman, pengembangan diri, dan keberhasilan para murid. Inilah esensi dari pendidikan yang sejati, di mana proses belajar mengajar bukan hanya sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi juga membantu para pelajar menemukan potensi diri mereka dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa pendidikan bukanlah sekadar alat untuk meningkatkan status sosial atau mencapai pencapaian akademis semata. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah, di mana generasi muda memiliki bekal yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama memprioritaskan kepentingan para pelajar, melampaui kepingan media, guru, dan sertifikat, dan mewujudkan pendidikan yang benar-benar bermakna dan memberdayakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun