Mohon tunggu...
aprila paratih
aprila paratih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengubah yang Nyata dan Mengubah Bayangan

26 Mei 2017   20:57 Diperbarui: 26 Mei 2017   21:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pasti semua orang tidak asing lagi mendengar kata cinta. Cinta adalah perasaan seseorang terhadap objek atau subyek yang dibuktikan melalui tindakan. Manjaga atau memelihara apa yang ia cintai adalah salah contoh dari cinta yang nyata. Sebagai masyarakat Indonesia apakah kita pernah menunjukkan rasa cinta kita? Rasa cinta tersebut tidaklah cukup jika hanya diwujudkan dalam ucapan saja. Kata- kata yang tidak dinyatakan dalam tindakan pada hakikatnya adalah mati atau omong kosong. Apakah kita merasa khawatir akan negara Indonesia dalam beberapa tahun kedepan? Hanya hati kita yang tahu jawabannya. Sebagi orang – orang yang mencintai Indonesia sudah seharusnya kita memikirkan hal itu. Jadi apa tindakan yang harus dilakukuan.

Belajar sebagai tugas seorang pelajar adalah hal yang wajib. Mengapa pada akhir – akhir ini pemerintah lebih menegaskan generasi muda untuk lebih berusaha keras untuk belajar, mempersiapkan diri sebagai pemimpin bangsa. Kita tahu bahwa seluruh negara akan menjalankan pasar internasional atau MEA. Di seluruh pelosok Indonesia kita menemukan banyak pelajar Indonesia yang mempunyai potensi dalam ilmu pengetahuan atau pun seni dan bakat. Dengan berbagai rintangan mereka selalu terlihat semangat dalam menjalani hari – hari di sekolah mau pun di rumah agar bisa mendapatkan ilmu pengetahuan. Walau pun tergolong tinggal di pedesaan mereka selalu beruaha unutuk maju, ada kemauan untuk mengikuti lomba dan menempuh pendidikan di tempat yang memang mempunyai kualitas yang baik. Terkadang mereka harus merantau di tempat yang jauh dan jauh dari orang tua.

Banyak faktor yang membuat pelajar menjadi seseorang yang kurang mendapatkan pengetahuan. Kurangnya kesadaran orang – orang di sekitar akan pentingnya pendidikan. Tidak adanya dukungan dari orang tua, teman atau pun lingkungan di rumah dan di sekolah. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap sarana dan prasarana yang seharusnya ada dalam mewujudkan pelajar yang mempunyai kualitas belajar yang baik. Bagi sebagian siswa yang sudah terbiasa menghadapi keadaan seperti ini adalah hal yang tidak menyurutkan semangat belajar mereka.  Tetapi kita akan melihaat perbedaan antara siswa yang menempuh pendidikan di daerah yang berbeda, ada yang tertinggal dan ada yang mendahului.

 Apa hubungan cinta tanah air dengan orang – orang yang sudah mempunyai pekerjaan tetap dan sudah memberikan jasa terhadap masyarakat indonesia. Untuk melihat seperti apa gambaran mesa depen kita kelak. Hendaklah kita bercermin pada masa kini. Kita harus melakukan tugas dan tenggung jawab sesuai dengan pakerjaan yang sudah kita tekuni. Karena orang yang bisa melakukan tanggung jawab, akan menjadi penutan bagi orang lain, termaksud dengan generasi muda. Karena akan membangkitkan generasi muda yang memiliki cita – cita, ingin memiliki kehidupan yang sama dengan orang yang dianggap sebagai penutan, bahkan lebih baik dari penutan. Jika seorang saja bisa menularkan kebaikan bagaimana dengan orang – orang disekitar, maka itulah mencintai Indonesia harus diwujudkan melalui perbuatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun