Pagi ini linimasa langsung serius. Selain karena memang hari senin, juga bertepatan dengan tanggal 21 April-- Hari Kartini. Lagi dan lagi, kalau tidak salah, setiap hari Kartini, selalu saja ada debat pro-kontra yang mengikuti. Entah itu kebenaran eksistensi Kartini hingga keotentikan surat-surat Kartini kepada sahabat penanya di Belanda, bahkan pernah juga saya membaca catatan pendek yang dibagikan via facebookj yang membahas tentang Kartini dan jaringan Freemason.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, debat Kartini di linimasa kali ini lebih tidak nyantai. Hal ini dikarenakan tulisan kompasianer bung Abdul Munir Sara yang  berupa tanggapan atas tulisan di sebuah blog pribadi yang berjudul "Apa Agama Kartini?".
Meskipun sebenarnya tulisan tersebut telah diposting tepat setahun lalu di blog pribadi dengan alamat blog.imanbrotoseno.com, tapi sepertinya saat ini lagi ngetrend me-reuse isu keagamaan untuk meramaikan media sosial. :))
Namun yang saya tangkap dari tulisan bung Abdul Munir Sara dengan judul "Apa Agama Kartini? Menanggapi Imam Brotoseno" berupa tulisan yang tidak begitu matang untuk segera di-publish. Tanggapannya atas tulisan satu tahun yang lalu itu menurut saya terlalu terburu-buru, sehingga bung Abdul Munir Sara juga sampai lupa memeriksa kembali sebenarnya tulisan siapa yang beliau tanggapi. Apakah tulisan Imam Brotoseno atau tulisan Iman Brotoseno?
[caption id="attachment_320846" align="aligncenter" width="632" caption="Imam Brotoseno punya blog imanbrotoseno.com. Mungkin typo waktu mesen domain. Screen capture dari http://sejarah.kompasiana.com/2014/04/21/apa-agama-kartini-menanggapi-imam-brotoseno-648346.html"][/caption]
Selamat berhari senin :) Amarahnya disimpan dulu sampai jumat sore.
