Mohon tunggu...
khusni mustaqim
khusni mustaqim Mohon Tunggu... -

ketika semua orang berpikir tentang putih maka aku berusaha untuk berpikir tentang hitam,, ketika semua orang berpikir tentang kebaikan maka aku akan berusaha berpikir tentang keburukan,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Efektif dan Efisien: Sebuah Budaya Baru dalam Bekerja

29 Desember 2009   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:43 3579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sebuah cerita awal


"Berkerjalah dengan efektif dan efisien" atau "Belajarlah dengan efektif dan efisien", ntah kenapa kedua kata itu kini cukup populer untuk digunakan. Entah sejak kapan kini kita tidak lagi disuruh bekerja dengan benar dan baik tetapi budaya yang muncul mengajarkan kita untuk belajar dan bekerja dengan efektif dan efisien.

Dan parahnya lagi, budaya efektif dan efisien telah meresap ke syaraf-syaraf pemikiran kita. Banyak sekali kebijakan-kebijakan yang diambil efektif dan efisien, namun terkadang seolah bertentangan dengan norma, nilai, dan filosofis yang ada. Apakah itu benar?

siapa itu mereka sebenarnya


Efektif adalah sejauh mana langkah yang kita ambil sesuai untuk mencapai tujuan kita. Sedangkan efisiensi adalah rasio input dibandingkan dengan output dalam mencapai suatu tujuan. Semakin kecil input yang kita lakukan namun dapat mengeluarkan output yang semakin besar, maka semakin efisiensi-lah yang kita lakukan.

Yang menarik adalah kata ini tidak dapat anda temukan di Rusia. Di negeri dingin tersebut tidak ditemukan padanan kata effective. Jika kita telaah lebih dalam, kata-kata ini sering digunakan dalam konteks-konteks perekonomian secara garis besar. Dan kita tahu bahwa Rusia pada awalnya menganut sistem ekonomi sosialis. Jadi biarkanlah saya menuduh kedua kata ini sebagai anak kandung dari budaya eropa yang menganut sistem ekonomi Liberalis-Kapitalis.

Mungkin bagi beberapa orang itu dianggap terlalu berlebihan, tapi percayalah bahwa bahasa merupakan cerminan budaya dari suatu bangsa.

Bagaimana di Indonesia?


DI Indonesia sendiri pun tidak ada kata yang menyamai kata effective. Kata efektif yang biasa kita gunakan pun itu merupakan serapan dari bahasa asing yaitu effective. Begitu pula dengan kata yang satunya. Jadi bisa saya katakan bahwa efektif dan efisien merupakan pendatang dalam budaya kita.

Saya mencoba mencari kata asli yang memiliki arti menyerupai kata tersebut namun belum berhasil menemukannya. Yang saya temukan paling mendekati adalah kata tepat namun itupun memiliki arti yang cukup berbeda. Jadi bisa saya katakann bahwa bangsa kita sebelumnya tidak mengenal konsep efektif dan efisien. Baru ketika pengaruh asing mulai masuk kita kemudian mengenalnya.

Bekerja yuk..


Supaya tidak melebar kemana-mana, sebenarnya saya hanya mengaitkan kedua kata ini dalam budaya etos kerja bangsa kita. Sperti telah dibahas sebelumnya, kini kata-kata populer yang biasa muncul dalam etos atau nasihat kita adalah "bekerjalah dengan efektif dan efisien".

Jika kita mencoba mengingat-ingat lagi, kata-kata itu sebelumnya jarang muncul. Dalam bahasa Indonesia sebelumnya, kata yang biasa kita dengar adalah "Bekerjalah dengan baik dan benar". Sedangkan dalam budaya yang lebih tua lagi (misal budaya Jawa) kata-kata yang muncul adalah "Nyambut gawe sing pener" (Bekerjalah dengan pener).

Apa bedanya?


Dari gambaran di atas terdapat tiga etos kerja yang berbeda yaitu efektif dan efisien; baik dan benar; serta pener. Kita akan bahas satu per satu ketiga etos kerja tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun