Mohon tunggu...
Dwi AyuParadila
Dwi AyuParadila Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Financial

Review Jujur Aplikasi Pegadaian Terbaru 2025

15 Agustus 2025   22:57 Diperbarui: 15 Agustus 2025   22:57 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu-ibu pamer tabungan emas di Pegadaian (Sumber: Doc Pribadi)

Siang itu, aku berdiri di depan kios pulsa dekat rumah, nungguin transferan pulsa yang katanya "sebentar lagi masuk." Di sebelahku ada ibu-ibu bawa kantong plastik isi sayur kangkung dan tahu, sambil cerita ke penjual pulsa kalau dia habis "beli" emas lewat aplikasi Pegadaian.

Awalnya aku kira dia bercanda. Pegadaian? Aplikasi? Selama ini bayanganku tentang Pegadaian itu ya cuma melayani orang yang mau gadai barang aja. Tapi, si ibu itu buka HP-nya dan nyodorin layar ke penjual pulsa, "Nih, lihat saldo emasku, Dek. Aku beli lewat aplikasi." Dan di situlah aku resmi masuk ke lubang kelinci. Penasaran. Lalu download aplikasi Pegadaian versi terbaru buat nyoba sendiri.

First Impression-ku: Cepat dan Rapi Banget

Begitu buka aplikasinya, tampilannya lega banget. Halaman didominasi warna putih dengan aksen warna hijau khas Pegadaian masih dipertahankan, tapi sekarang dipadukan dengan font yang lebih manis dan ikon yang jelas. Menu-menunya nggak bikin bingung kayak baca kontrak asuransi.

Di halaman utama ada tombol besar-besar bertuliskan: Gadai, Investasi Emas, Cicil Emas, Bayar Tagihan. Semuanya ditata seperti rak Indomaret yang udah di-stok ulang. Nggak perlu ngubek-ngubek sampai 5 kali scroll cuma buat cari fitur.

Mendaftar pun gampang. Kita hanya perlu input nama lengkap seperti di KTP, no hp, dan email. 

Adegan Paling Mind-Blowing: Beli Emas Tanpa Keringetan

Ilustrasi UI aplikasi Pegadaian (Sumber: Doc Pribadi)
Ilustrasi UI aplikasi Pegadaian (Sumber: Doc Pribadi)

Aku kalau ke pegadaian itu cuma pas lagi bokek aja. Tapi sejak mulai kerja aku udah lama nggak mampir. Jadi, aku beneran nggak tau kalau beli emas sekarang bisa di Pegadaian, dan lebih gilanya... bisa online!

Nggak perlu lagi duduk di ruang tunggu sambil mainin nomor antrean yang entah kapan dipanggil. Tinggal klik-klik dari rumah, sambil selonjoran di sofa. Makin keren aja nih si Ijo. Berasa upgrade dari kios pinggir jalan jadi apps masa kini.

Pas aku coba beli emas, aku pikir bakal ribet masukin nomor rekening segala. Eh, ternyata bisa pakai virtual account yang mendukung banyak bank seperti BCA, Mandiri, BRI, Maybank, hingga BNI. 

Prosesnya cepat banget, bahkan sebelum es teh di meja "dingin," saldo emas udah nongol manis di akun Pegadaian Digital.

Analisis Singkat: Kenapa Aplikasi Ini Layak Dicoba

Biar nggak cuma cerita doang, aku bikin ringkasannya kenapa aplikasi Pegadaian terbaru ini bisa jadi penyelamat di saat dompet udah tipis kayak kertas struk.

  1. Praktis Beneran, Bukan Sekadar Janji Iklan

    • Semua transaksi bisa dilakukan dari rumah. Mau beli emas tinggal klik.

    • Cocok buat yang males keluar rumah atau trauma kena panas jam 12 siang.

  2. Bisa Transaksi 24 Jam

    • Nggak perlu nunggu jam kerja. Mau beli emas tengah malam sambil ngemil kerupuk mentah, juga bisa!

  3. Aman Karena BUMN

    • Pegadaian itu resmi, bukan pinjol kucing-kucingan yang kalau telat bayar bisa bikin nama baik kita jadi bahan gosip se-RT.

  4. Banyak Pilihan Fitur

    • Selain gadai, ada layanan tabungan emas, cicilan, pembayaran tagihan listrik, air, bahkan BPJS.

    • Rasanya kayak punya Pegadaian mini di saku.

  5. Antarmuka Ramah Orang Gaptek

    • Font besar, ikon jelas, dan nggak ada istilah ribet yang bikin kening berkerut.

Hal-hal yang Menurutku Masih Bisa Ditingkatkan

Namanya juga review jujur, jadi bukan cuma manis-manisnya yang aku tulis.

  1. OTP kadang telat masuk

  2. Live chat yang jawabannya kurang memuaskan

  3. Belum tersedia fitur mutasi masuk

Tentang Stigma Pegadaian yang Dulu Cuma Buat Orang Kepepet

Aplikasi ini sebenarnya bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal perubahan cara kita melihat Pegadaian.

Dulu, gadai barang sering dianggap "tanda kesulitan finansial." Ada stigma bahwa orang yang masuk Pegadaian itu psti lagi "kepepet." Padahal, di banyak negara, gadai itu strategi keuangan biasa. Ya... kayak kita pakai kartu kredit atau e-wallet aja.

Sekarang, dengan adanya aplikasi, stigma itu pelan-pelan memudar. Kita nggak perlu lagi jalan ke kantor Pegadaian sambil menunduk takut ketemu tetangga. Semua bisa dilakukan diam-diam, sambil rebahan di kamar, bahkan sambil pakai masker sheet aloe vera.

Penutup

Sore itu, setelah nyobain aplikasi Pegadaian, aku ketemu lagi sama ibu-ibu di kios pulsa. Dia nyengir lebar sambil bilang, "Tuh kan, gampang kan, Dek beli emas di Pegadaian?"

Aku cuma bisa garuk-garuk kepala meski nggak gatal. Dia tau dari mana aku nyobain aplikasi Pegadaian buat beli emas? Tapi di kepalaku, bayangan antrean panjang Pegadaian kini sudah tergantikan sama satu layar HP yang rapi, cepat, dan... surprisingly bikin hidup terasa sedikit lebih ringan.

Mungkin beginilah rasanya teknologi yang benar-benar membantu, bukan cuma kelihatan keren di iklan, tapi beneran bikin kita bisa napas lega.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun