Mohon tunggu...
Hansel Putra Ginting
Hansel Putra Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Me

Hanya mencoba menulis...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Ada "Replika" Bangsa Indonesia Seluas 25 Ha di Kota Magelang, Jawa Tengah

14 Oktober 2014   16:06 Diperbarui: 4 April 2017   16:50 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMA Taruna Nusantara (biasa juga disebut Tarnus atau TN) adalah sebuah Sekolah Menengah Atas berasrama yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Sekolah ini dikenal dengan penekanan pada nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan semi militer, di samping berbagai prestasi akademik dan kepemimpinan.

SMA Taruna Nusantara dapat diartikan sebagai "pemuda dari seluruh pelosok pulau" (taruna = pemuda, nusa = pulau). Kata Taruna sendiri biasa dipakai untuk menyebut siswa AKABRI. SMA Taruna Nusantara menjaring siswa berprestasi lulusan SMP atau sederajat dari berbagai golongan strata ekonomi dan sosial.

Sejarah

Ide pembuatan sekolah ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu, Jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta. Dia mempunyai visi untuk membangun sekolah yang mendidik manusia – manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator. Ide ini diteruskan dengan menandatangani MoU antara TNI dan Taman Siswa, yang merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia, untuk membuat suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). Lembaga ini merupakan kristalisasi dari visi Jenderal Moerdani yang selanjutnya akan mengawasi proses pelaksanaan sekolah ini.

Sekolah ini diresmikan oleh Pangab saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada tahun 1990. Kampus yang menempati lahan seluas 18.5 hektare dan terdiri dari komplek akademis, asrama siswa dan komplek perumahan pamong (guru) ini merupakan sumbangan dari Akademi Militer yang berlokasi tidak jauh dari tempat itu. Selama 6 tahun pertama, Taruna Nusantara hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang. Namun mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijaksanaan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang. Untuk mengakomodasi perubahan ini, area sekolah inipun diperluas menjadi 23 hektare.

Untuk menarik pemuda-pemudi terbaik dari seluruh strata sosial, LPTTN menawarkan beasiswa penuh kepada pelajar yang diterima dengan dukungan dana dari TNI yang mempunyai latar belakang politik dan keuangan yang kuat. Para tenaga pengajar (pamong) juga mendapat gaji yang di atas rata-rata serta fasillitas lainnya. Namun, setelah krisis ekonomi dan perubahan politik pada tahun 1997, LPTTN mengalami kesulitan keuangan sehingga pada tahun 2001 menghentikan kebijakan beasiswa penuh ini. Sekarang, pelajar terpilih yang mempunyai kesulitan keuangan tetap mendapatkan beasiswa yang diberikan baik oleh individual, perusahaan, maupun pemerintah daerah.

Walaupun sekolah ini sering disebut sebagai sekolah semi-militer, kurikulum yang digunakan tidak 100% dari militer. SMA TN memakai sistem kurikulum yang dibuat oleh Depdiknas sehingga bisa dibilang SMA TN sama dengan SMA lainnya. Tetapi, ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok seperti kesatuan dari seluruh elemen pendidikan dan sistem yang khas yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari serta kegiatan sekolah pada umumnya. Bertolak belakang dengan kepercayaan umum, lulusan sekolah ini tidak punya kewajiban untuk memilih militer sebagai kelanjutan pendidikannya. Bahkan, sebagian besar lulusan SMA TN melanjutkan pendidikannya di sekolah non-militer, walaupun bisa dikatakan kalau yang memilih militer sebagai kelanjutan studinya jauh lebih besar dari SMA lain pada umumnya.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Untuk menyalurkan bakat para siswa di berbagai serta melatih jiwa kepimpinan mereka, pihak sekolah menyediakan berbagai macam pilihan kegiatan ekstra-kurikuler.

  • Ekstrakurikuler Seni

Gita Bahana Nusantara Marching Band (GBNMB), Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Paduan Suara (Padus), Teater Taruna Nusantara (Tetanus), Gendang Rampak, Tari dan Karawitan, Band, Tari Modern (Eternite).

Peragaan kegiatan PMR SMA Taruna Nusantara Band SMA Taruna Nusantara Tim Karawitan dan Gendang Rampak SMA Taruna Nusantara Tim Tari Saman SMA Taruna Nusantara Tim Tari Modern SMA Tarun Nusantara (Eternite)

  • Ekstrakurikuler Olahraga

Renang, Tenis, Bulutangkis, Sepak bola, Atletik, Basket, Tenis Meja, Voli, Takraw

Lapangan basket outdoor SMA Taruna Nusantara
Lapangan Basket Indoor SMA Tarun Nusantara
  • Ekstrakurikuler Bela Diri

Karate, Pencak silat, Tae-Kwondo

Selain ekstrakurikuler di atas, dibentuk juga beberapa tim seperti:

  • Tim Dekorasi (bertugas dalam dekorasi event-event besar)
  • Tim Kaplog (bertugas mempersiapkan logistik dalam event-event besar)
  • Tim Prasasti (bertugas menerbitkan majalah intern sekolah)
  • Tim Sound System (bertugas dalam mempersiapkan perlengkapan sound dalam event-event besar)
  • Tim Kosinus (bertugas dalam pelayanan koperasi intern siswa)

Peleton

Selain ekstrakurikuler umum, terdapat juga peleton yang merupakan perwujudan latihan kepemimpinan dalam organisasi. Terdapat 4 peleton di SMA Taruna Nusantara

TONPARA

Peleton Upacara (TONPARA) merupakan peleton yang pertama kali berdiri di SMA Taruna Nusantara. Awalnya bernama Peleton Inti (Tonti). Terdiri dari 25 siswa terpilih dari setiap angkatan. Mulai angkatan 19, bertambah menjadi 31 siswa, yang terdiri dari 21 siswa putra dan 10 siswa putri. Peleton ini mengerjakan seluruh tugas yang berkaitan dengan upacara umum (upacara bendera hari Senin), upacara khusus (peringatan hari besar atau upacara tradisi), serta Pelatihan Baris Berbaris (PBB) siswa. TONPARA juga sering mengharumkan nama Almamater SMA Taruna Nusantara dalam berbagai lomba PBB tingkat SMA se-Jateng.

PKS

Patroli Keamanan Sekolah (PKS) bertugas mengendalikan keamanan sekolah dan memeriksa kerapihan siswa. Terdiri dari 16 siswa dan 8 siswi terpilih tiap angakatan yang terbagi dalam 8 kode. Apel pengecekan pesiar dan apel pengecekan rutin (biasa dilakukan pada hari Selasa) adalah contoh kegiatan rutin PKS. PKS juga bertugas menjaga ketertiban saat ada kunjungan tamu dari luar SMA Taruna Nusantara.

PATAKA

Pasukan Tanda Kehormatan (PATAKA) adalah pasukan khusus pembawa Lambang SMA Taruna Nusantara. Terdiri dari 11 siswa dan 4 siswi terpilih tiap angkatan. Lambang SMA Taruna Nusantara (dengan berat tiang 18 kg) dibawa dengan khidmat oleh pasukan khusus ini dalam upacara tradisi SMA Taruna Nusantara, yaitu Upacara Pembukaan Pendidikan, Malam Renungan Enam Belas Agustus, Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (PDK), Kampanye Dialogis OSIS SMA Taruna Nusantara, dan Upacara Prasetya Alumni.

BANTARA

Dewan Ambalan SMA Taruna Nusantara adalah gerakan pramuka SMA TN yang bertugas menyelenggarakan seluruh kegiatan kepramukaan di SMA TN, mulai dari Persami yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatas PDK (Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan) hingga kegiatan non-formal mandiri. BANTARA SMA TN juga sering mengikuti lomba-lomba kepramukaan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Tak heran, peleton ini pun sering mengharumkan nama SMA Taruna Nusantara dengan melanjutkan tradisi prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun