Mohon tunggu...
Panji Praba Kusuma
Panji Praba Kusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522110037 - Magister Akuntansi - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Mata kuliah Audit Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Kritik Teknologi dan Digitalisasi Manusia Teori Mahatma Gandhi (55522110037_Panji Praba Kusuma)

17 Desember 2023   07:08 Diperbarui: 17 Desember 2023   07:10 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan ini juga sesuai pada kritik Gandhi tentang teknologi yang menyatakan." Tubuhku ini sebenarnya bentuk mesin yang cukup rumit, bagaimana aku bisa menjadi seperti mesin? Alat pintal, tusuk gigi ini adalah mesin, aku tidak membenci nya, namun aku benci saat aku merasa berlebihan kepada mesin, aku tidak suka kepada mesin yang suka melemahkan kekuatan manusia."

Orang sering menyebut Mahatma Gandhi sebagai orang yang memulai pendekatan teknologi tepat guna. Meskipun konsep teknologi tepat guna belum diberi nama pada masa Gandhi, dia sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana yang bergantung pada kondisi lokal, sebagian besar berbasis pedesaan, untuk membantu desa-desa di India menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan gagasan bahwa teknologi hanya menguntungkan sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar orang lain. Ini termasuk penggunaan teknologi yang menghasilkan peningkatan keuntungan dengan mengurangi banyak tenaga kerja.

Gandhi mendirikan All-India Spinners Association pada tahun 1925, dan pada tahun 1935 dia keluar dari politik untuk membentuk All-India Village Industries Association. Gerakan teknologi tepat guna berkembang pesat beberapa dekade kemudian, dan kedua organisasi tersebut berkonsentrasi pada teknologi berbasis pedesaan. Mahatma Gandhi percaya bahwa teknologi dapat bermanfaat bagi manusia, tetapi harus digunakan dengan hati-hati. Gandhi mengatakan teknologi yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Ia menekankan bahwa teknologi harus digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya. Selain itu, ia menyatakan bahwa penggunaan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kesadaran moral masyarakat.

Dia percaya bahwa teknologi yang tidak diimbangi dengan kesadaran moral dan etika dapat berdampak buruk pada masyarakat. Gandhi juga menekankan bahwa penggunaan teknologi harus mengutamakan kesederhanaan dan kemandirian masyarakat. Ia menolak penggunaan teknologi yang hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu dan merugikan kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, Gandhi menyarankan agar masyarakat atau pengguna teknologi terlibat dalam pengembangan dan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan dikembangkan dan digunakan dengan benar.

Secara keseluruhan, gagasan Mahatma Gandhi tentang cara menggunakan teknologi dengan benar dapat digunakan sebagai pedoman untuk kemajuan teknologi dan penerapannya. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa teknologi yang digunakan tidak hanya meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa itu memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat dan lingkungan. Teknologi tepat guna biasanya didefinisikan sebagai pilihan teknologi dan aplikasi yang terdesentralisasi, padat karya, hemat energi, dan terkait dengan kondisi lokal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang untuk beradaptasi dengan elemen lingkungan, keetisan, budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Teknologi tepat guna harus hemat sumber daya, mudah dirawat, dan memiliki efek polutif seminimal mungkin untuk mencapai tujuan. Ini berbeda dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya mengeluarkan banyak limbah dan mencemari lingkungan. Pandangan filosofis Mahatma Gandhi tentang bagaimana manusia seharusnya hidup dan berinteraksi dengan dunia berasal dari pemikirannya tentang teknologi. Gandhi percaya bahwa manusia harus hidup sederhana, ramah lingkungan, dan menghargai nilai moral seperti perdamaian, keadilan, dan kesetaraan.


Gandhi percaya bahwa teknologi harus digunakan dengan bijak dan berdasarkan prinsip moral agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan. Gandhi sendiri telah merasakan dampak langsung dari kemajuan teknologi pada masanya, terutama saat dia tinggal di Afrika Selatan pada awal abad ke-20, ketika teknologi baru seperti mesin cetak, telegraf, dan kereta api telah mempercepat aliran informasi dan mengubah cara orang hidup dan berbisnis di sana. Namun, Gandhi juga menyadari bahwa teknologi dapat digunakan untuk menghancurkan prinsip-prinsip moral dan lingkungan yang penting.  

Para ahli dan pemikir lainnya memperluas perspektif Gandhi tentang teknologi, seperti EF Schumacher, yang menulis buku "Small Is Beautiful: Economics as if People Mattered" pada tahun 1973. Schumacher mendapat inspirasi dari pemikiran Gandhi tentang penggunaan teknologi yang bijak dan memberdayakan manusia secara kolektif serta memperhatikan keselarasan dengan alam dan lingkungan. Selain itu, para ahli dan pemikir lainnya memperluas dan mengembangkan pandangan Gandhi tentang teknologi menjadi filsafat teknologi yang lebih umum, yang menekankan pentingnya mempertimbangkan implikasi sosial, moral, dan lingkungan dari pengembangan dan pemanfaatan teknologi.

Pemikiran Mahatma Gandhi yang berfokus pada prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai manusia sangat relevan dalam konteks pengembangan teknologi. Dia menekankan bahwa teknologi harus digunakan dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai moral yang benar, sehingga teknologi dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan. Prinsip-prinsip moral yang dianut oleh Mahatma Gandhi, seperti keadilan, kerja sama, kesederhanaan, keberlanjutan, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat, dapat menjadi panduan dalam pengembangan teknologi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Teknologi harus dipandang sebagai alat untuk mewujudkan tujuan moral yang lebih tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh filosofi Gandhi tentang teknologi, yang mengutamakan tujuan sosial dan lingkungan daripada tujuan ekonomi semata-mata. Gandhi juga mengatakan bahwa kemajuan teknologi harus selaras dengan keseimbangan alam dan kebutuhan masyarakat.  

Dalam hal ini, filosofi teknologi Gandhi memberikan perspektif  penting untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya efektif dan inovatif, namun juga berkelanjutan dan bermanfaat bagi kebaikan bersama. Oleh karena itu, pemikiran Mahatma Gandhi mengenai teknologi dapat dijadikan  salah satu landasan filosofi teknologi yang berlandaskan  moral dan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga teknologi dapat membawa manfaat yang  besar bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan. Mahatma Gandhi menekankan pentingnya menggunakan teknologi secara bijak dan mengembangkan teknologi yang  membantu meningkatkan kualitas hidup manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun