Mohon tunggu...
Panji Praba Kusuma
Panji Praba Kusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522110037 - Magister Akuntansi - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Mata kuliah Audit Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Kritik Teknologi dan Digitalisasi Manusia Teori Mahatma Gandhi (55522110037_Panji Praba Kusuma)

17 Desember 2023   07:08 Diperbarui: 17 Desember 2023   07:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 di Gujarat, India. Beliau adalah anak bungsu dari empat istri ayahnya. Ayahanda menjabat sebagai Kepala Mentri Porbandar, sebuah kota kerajaan kecil di India Barat. Keluarga Putlibai adalah tempat kelahiran Mohandas Karamchand Gandhi. Saat itu, waktunya hanya dihabiskan di rumah dan di kuil; dia juga sering berpuasa dan mematuhi aturan agama.

Dia dibesarkan dalam keluarga Hindu yang menyembah Dewa Wisnu yang kuat. Saat Mohandas Karamchand Gandhi menyelesaikan sekolahnya, dia sangat ingin belajar ilmu kedokteran, tetapi orang tuanya menolaknya karena alasan religius.

Pada akhirnya, pada tahun 1888, Gandhi pindah ke London untuk belajar hukum. Gandhi harus mengambil sumpah untuk terus beribadah Hindu selama tinggal di London karena percaya bahwa jika seorang penganut Hindu menyeberang lautan maka akan menjadi dosa baginya.

Selain sumpah tersebut, majelis kasta negaranya membuat keputusan bahwa kastanya akan dihapus jika dia meninggalkan negara tersebut. Akibatnya, dia harus hidup tanpa kasta. Mohandas Karamchand Gandhi menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan mempelajari lebih dalam tentang masalah yang berkaitan dengan Theosophical Society, yang didirikan tahun 1875.

Di tahun 1891 Mohandas Karamchand Gandhi pindah ke India dan berprofesi sebagai pengacara dalam kurun waktu dua tahun. Setelah itu dia menjadi seorang pengacara lalu pergi ke negara Afrika Selatan, saat itu dia mengalami diskriminasi ras, lalu dia memberi putusan pada dirinya untuk berperan sebagai aktivis politik supaya dapat memberi perubahan terhadap hukum yang diskriminatif itu.

Setelah peristiwa itu, dia tinggal di Afrika Selatan selama waktu yang cukup lama sampai tahun 1914 untuk membantu minoritas India dalam berjuang melawan rencana itu dan mempertahankan hak-hak mereka.

Saat Gandhi kembali ke India, dia dijuluki banyak orang sebagai "Mahatma"---atau, dengan kata lain, "jiwa yang agung"---oleh penyair-filsuf Rabindranath Tagore. Dalam hal ini, Gandhi memimpin gerakan nasional melawan kolonial Inggris, bersama dengan kemerdekaan India pada tahun 1947. Untuk mencapai kemerdekaan ini, Gandhi mendorong orang India untuk melawan Inggris dengan menggunakan senjata yang disebut satyagraha, yang berarti perlawanan tanpa kekerasan.

Dia pergi ke Inggris untuk kuliah sebelum kembali ke India pada tahun 1915. Gandhi belajar tentang Satyagraha, atau kekuatan kebenaran, setelah mengalami diskriminasi di Afrika Selatan. Konsep ini menekankan bahwa perjuangan politik harus dilakukan dengan cara yang damai dan tidak melibatkan kekerasan. Kampanye Non-kerjasama pada tahun 1920 dan Gerakan Dandi pada tahun 1930 adalah dua kampanye besar Gandhi melawan pemerintah Inggris.

Selain itu, Gandhi menggunakan politik non-koperasi, yaitu menghindari kerja sama dengan kolonial Inggris dalam bentuk apa pun, yang akhirnya menghasilkan penurunan jumlah uang negara Inggris dan membuat orang India dengan mudah mengusir Inggris agar segera meninggalkan India dan mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun