Mohon tunggu...
arafat panji
arafat panji Mohon Tunggu... -

Bramusti panji arafat, 23 tahun. cerdas modern nasionalis kreative

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Speed Reading Is The New Reading

23 November 2011   01:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Merasa lebih segar selesai membaca buku elektronik gratis yang semalam saya unduh disela – sela pencarian informasi karir yang saya lakukan. Ditemani segelas susu coklat penambah kalsium rendah lemak produksi dalam negeri ini saya menyelesaikan ke 98 halaman yang membahas tentang sebuah metode bagaimana belajar membaca cepat. Ya. Membaca adalah sebuah kegiatan yang sederhana namun memiliki efek signifikan terhadap pengembangan otak dan perilaku kita, namun penelitian di sebuah negara adidaya menunjukan bahwa 1 dari 4 dewasa hanya menyelesaikan 1 buku selama 1 tahun terkhir, bisa dibayangkan itu sama saja seorang dewasa memiliki tingkat intelejensi dengan rekan kecil kita yang baru saja lulus dari sekolah dasar dengan asumsi bahwa seorang dewasa tersebut hanya memiliki saluran membaca sebagai penambah pengetahuan diluar pengalaman, media, dll.

Bola mata ini semakin asik mengikuti gerak kursor tetikus optik untuk menampilkan bagian buku yang belum terbaca, setiap fakta disajikan dengan penglolaan logika yangmudah untuk dimengertii didukung fakta – fakta yang menguatkan teori yang di usung, sangat tipikal buku pengembangan diri. Namun menarik ketika buku ini menjelaskan kebiasaan yang biasa kita lakukan setiap hari yang sebenarnya itu merupakan kebiasaan yang melemahkan keahlian membaca kita, seperti bergumam pada saat membaca, menggerakkan anggota tubuh sembari mengganti halaman, bersuara melafalkan setiap kata yang dibaca, atau melakukan pengulangan setiap akhir kalimat seusai membaca. Karena dijelaskan hal – hal sederhana tersebut malah membuat konsentrasi kita jadi buyar dan kita akan lambat dalam memahami setiap halaman, dan ketika kita sudah dalam kondisi lambat yang terjadi adalah rasa malas timbul dalam diri kita bagaikan menghadapi ratusan “texbook” yang berisikan rumus dan diagram.

Di buku ini disajikan pelbagai metode membaca cepat seperti motivasi awal membaca, pengelolaan setiap halaman, cara membaca vertikal , pembagian setiap kalimat menjadi beberapa suku, dll. Selain itu kita juga langsung disuguhkan dengan beberapa paragraph untuk mencoba langsung metode dasar yang salah satunya saya sebutkan diatas, salah satunya diperlihatkan perbandingan otak kita ketika dihadapkan pada kondisi paragraph penuh 1 halaman dengan setiap frase yang muncul seperti sandi morse, kedua kondisi ini akan jauh berbeda dalam menyelesaikan 1 halaman penuh tersebut, metode kedua dengan menampilkan setiap frase , terasa ringan untuk kita selesaikan dan memahaminya.

tegukan terakhir susu coklat hangat ini menyudahi pengembaraan saya tentang metode belajar membaca cepat dalam buku elektronik ini. Saya merasa bukan halangan lagi ketika harus menyelesaikan buku – buku biografi favorit yang tebalnya melebihi kamus baku bahasa indonesia yang hanya saya sentuh ketika saya ada tugas menterjemahkan jurnal, selebihnya hanya terpajang rapi di meja belajar.

Tidak cukup hanya mengenal sesuatu untuk dapat sayang, namun harus tahu detail didalamnya untuk dapat sayang, nah untuk itu kita harus tahu cara atau peranti yang membawa kita masuk lebih dalam.

Selamat membaca.. J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun