MAGABATANGA = Dua-duanya menjadi mayat (bhs Jawanya: batang). Inilah ironi negeri ini sejak jaman sejarah tertulis negeri ini dari Ken Arok, Mataram Surakarta-Yogyakarta, pemberontakan jaman Soekarno, pembantaian 1965, kerusuhan 1998, sampai pasca Century !
Mari berhenti membela kedua belah pihak yang sedang gila segala-galanya karena iming-iming uang dan kekuasaan di depan mata. Kita hindarkan penderitaan rakyat yang bisa kembali berulang karena pada dasarnya tidak ada satupun pihak yang benar-benar terbukti becus mengurus negara.
Saatnya pembela dan pendukung hati nurani tampil ke depan corong publik untuk menyerukan damai dan bagi mereka yang masih terperangkap dalam wadah kepartaian yang dibodohi elite-nya agar segera keluar dan bergabung untuk menyuarakan hati nurani!
Golkar pernah menghancurkan negeri ini hingga luluh lantak tahun 1998 !
PDIP pernah mengosongkan kas negara dalam perbuatan KKN-nya yang hanya dalam 3 tahun lebih telah setara dengan kerugian negara selama 32 tahun masa rezim Soeharto !
Sekarang Partai Demokrat di ujung tanduk hampir terbukti demi pemenangan, kekuasaan dan berlimpah uang pajak rakyat akan menghancurkan lagi mentalitas negeri dan menyuramkan masa depan bangsa!
Seperti biasa...rakyat telah memaafkan dan masih akan memaafkan.
Sekarang ini saatnya rekonsiliasi untuk menunjukkan bahwa Anda semua bisa membangun untuk anak cucu dan bukanlah bisanya bercakar-cakaran layaknya binatang buas di hutan rimba !
Tanggalkan baju partai dan coreng moreng keserakahan, kemunafikan ideologi, agama. Tidak ada artinya kalian bersikukuh sebagai SBY, Megawati, Aburizal Bakrie, kalian PKS, kalian PKB, kalian PPP, kalian Hanura, kalian Demokrat, kalian PAN. Anda adalah manusia. Setara. Titik. Sedang mendambakan kebahagiaan harmonis di dunia dan akhirat.
Kenakan baju mulia dan agungmu sebagai anak-anak Tuhan, segera dengarkan pertanda alam, bekerja bersama membangun negeri, memohon berkah dan tuntunan-NYA dan memohon kemurahan-NYA agar negeri ini dan seluruh dunia bisa terhindar dari kemusnahan di depan mata.
Inilah yang didambakan seluruh rakyat Indonesia.
