Mohon tunggu...
Pandu Pradana Wahyudi
Pandu Pradana Wahyudi Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Sains Teologi

Berbagi pemikiran melalui tulisan dalam rangka menjadi garam dan terang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Kristen: Dalam Yesus Kita Bersaudara (1 Yohanes 2: 3-11)

9 April 2024   13:19 Diperbarui: 11 April 2024   21:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://media.istockphoto.com

"Siapa yang mengasihi saudaranya, ia tetap tinggal di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan." (ayat 10)

Masih ingatkah anda dengan lagu berjudul "Dalam Yesus Kita Bersaudara"? Berikut ini adalah liriknya:

Dalam Yesus kita bersaudara

Dalam Yesus kita bersaudara

Dalam Yesus kita bersaudara, sekarang dan selamanya

Dalam Yesus kita bersaudara

Lirik yang sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Lagu ini mengingatkan kepada kita bahwa sebagai sesama pengikut Kristus, kita adalah saudara dalam iman. Selayaknya saudara dalam ikatan keluarga, hal yang wajib dilakukan oleh saudara dalam iman adalah mengasihi satu sama lain sebagai wujud ketaatan kita terhadap-Nya.

Surat Yohanes ini ditulis sebagai respon terhadap komunitas gereja-gereja rumah yang kemungkinan berada di daerah Efesus yang mengalami suatu krisis. Komunitas ini memang sebagian besar terdiri dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi. Namun, banyak di antara mereka yang tidak lagi percaya Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Orang-orang tersebut kemudian memunculkan permusuhan di antara orang-orang yang masih setia menjadi pengikut Kristus. Oleh sebab itu surat ini ditulis sebagai pengontrol kerusakan dan untuk meyakinkan orang-orang yang masih percaya kepada Kristus bahwa penyertaan-Nya akan terus melingkupi mereka sepanjang mereka masih melakukan kebenaran.

Khusus pada bagian ini, surat Yohanes menegaskan bahwa ketaatan kepada Kristus adalah bukti pengenalan yang sejati. Tulisan ini mengajarkan bahwa orang yang mengaku mengenal Kristus haruslah hidup sesuai dengan perintah-Nya (ayat 3). Itu berarti, hubungan intim dengan Kristus tidak dapat dipisahkan dari ketaatan terhadap-Nya. Ketaatan yang dimaksud dalam bacaan ini bukanlah ketaatan yang hanya ada di dalam perkataan, melainkan ketaatan yang hidup dalam tindakan. Bukan juga ketaatan yang hanya diwujudkan dalam relasi antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga diwujudkan dalam relasi manusia dengan sesamanya seperti yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus (ayat 6).

Selanjutnya, surat Yohanes ini juga memberikan gambaran yang sangat jelas tentang perintah baru yang harus diwujudkan di dalam kehidupan gereja sebagai pengikut Kristus. Oleh karena Yesus Kristus adalah terang, maka sebagai pengikut-Nya kita harus hidup dengan berjalan di dalam terang. Caranya, dengan menghindari kebencian dan mengedepankan kasih terhadap sesama, terlebih terhadap saudara (ayat 9-11). Perintah tersebut sebenarnya bukan perintah baru, melainkan perintah lama yang sudah tidak pernah tampak lagi di dalam kehidupan orang-orang percaya sehingga dalam tulisan suratnya, Yohanes bermaksud ingin mengingatkan kembali kepada gereja untuk melakukan perintah yang sudah lama terabaikan. Tujuannya, agar gereja tetap teguh dalam iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun