Mohon tunggu...
Pandu Wicaksono
Pandu Wicaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Pemula

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Money

Hubungan Perdagangan antara Indonesia dan China

21 Januari 2020   00:00 Diperbarui: 21 Januari 2020   00:07 12304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Hubungan Indonesia dan China adalah salah satu hubungan yang sangat penting, baik untuk Indonesia maupun untuk China sendiri. Hubungan kedua negara ini telah dimulai sejak berabad-abad lalu. Indonesia merupakan bagian dari jalur maritim dari Jalur Sutra yang menghubungkan China dengan India dan dunia Arab. Secara tradisional, kepulauan Indonesia, diidentifikasi oleh geografer Tiongkok kuno sebagai Nanyang. Nanyang adalah sumber dari rempah-rempah seperti cengkeh, kemukus, dan pala, bahan baku seperti sebagai cendana, emas dan timah, juga barang-barang langka eksotis seperti gading, cula badak, kulit harimau, dan tulang, burung-burung eksotis dan bulu warna-warni. Sementara sutra yang halus dan keramik dari Tiongkok dicari oleh kerajaan kuno Indonesia.

Indonesia dan China merupakan beberapa diantara negara besar di antara negara-negara di Asia dari segi wilayah dan penduduk. China adalah negara yang paling padat penduduknya di dunia, sedangkan Indonesia memiliki populasi terbesar ke-4 di dunia. Indonesia dan China adalah anggota APEC dan ekonomi utama dari G-20. Menurut BBC World Service Poll 2013, pendapat tentang China di antara orang Indonesia masih sangat positif dan stabil, dengan 55% dari pandangan positif dibandingkan dengan 27% menyatakan pandangan negatif.

Salah satu cara untuk mempererat hubungan kedua negara ini adalah dengan adanya perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain.

Perdagangan barang dan jasa akan mempererat hubungan perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional pada saat ini secara tidak langsung mendorong terjadinya globalisasi. Hal ini ditandai dengan berkembangnya sistem inovasi teknologi informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem keuangan, dan investasi. Ini merupakan modal yang penting bagi suatu negara untuk menarik investor masuk ke dalam untuk investasi di negaranya. Hubungan ini perlu didukung dengan situasi politik yang kondusif dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam sebuah negara, maka bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin cepat.

Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7 persen dari tahun sebelumnya. Produk-produk China yang masuk menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia. Dengan harganya yang relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu.

Berbagai produk nasional terancam akan banyaknya produk China yang masuk, antara lain:

Merujuk data BPS, berikut ini sederet produk dan komoditas yang banyak diimpor Indonesia dari China pada kurun Januari-September 2015 bersama nominal nilainya:

1. Mesin-mesin atau pesawat mekanik, 5,26 miliar dollar AS

2. Mesin/peralatan listrik, 4,60 miliar dollar AS

3. Besi dan baja, 1,40 miliar dollar AS

4. Benda-benda dari besi dan baja, 805 juta dollar AS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun