Mohon tunggu...
Pandu Kusumaningtyas
Pandu Kusumaningtyas Mohon Tunggu... mahasiswa

24107030153

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mental Anak Muda Hancur Karena Investasi, Tapi Jarang Yang Ngomongin

27 Mei 2025   19:41 Diperbarui: 27 Mei 2025   19:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : youngster.id/Ilustrasi

Saya mulai marah. Deposit lagi. Rugi lagi. Terus begitu sampai saya kehabisan tenaga dan kepercayaan diri. Saya merasa gagal. Padahal waktu itu saya cuma belum tahu cara berpikir yang benar soal investasi.

Dari data yang saya baca dan cerita dari seorang psikolog di Clubhouse, "kecanduan investasi" adalah hal nyata. Banyak anak muda berharap uang bisa berkembang tanpa kerja keras. Fokusnya hanya cuan cepat. Sampai akhirnya, ketika kenyataan gak sesuai ekspektasi, mental mereka jatuh.

Lebih parah lagi, banyak yang berutang demi investasi. Atau pakai uang darurat. Bahkan ada yang jual barang penting demi bisa "buy the dip". Dan ketika rugi, semuanya ambruk.

Ini bukan tips ajaib. Tapi ini hal-hal yang menolong saya dan banyak orang lain:

  • Menerima Diri Sendiri
  • Berhenti menyalahkan diri. Semua orang pernah rugi. Rugi bukan berarti bodoh. Itu bagian dari proses belajar.
  • Stop Buka Sinyal 24 Jam
  • Keluar dulu dari grup yang bikin stres. Detoks dari akun-akun "pamer cuan" yang bikin kamu minder.
  • Konsultasi Kalau Perlu
  • Gak usah malu ke psikolog atau teman yang ngerti keuangan. Mental lebih penting dari cuan.
  • Diversifikasi dan Turunkan Ekspektasi
  • Jangan all-in. Jangan berharap cuan setiap hari. Investasi itu maraton, bukan sprint.
  • Kenali Tujuanmu
  • Kenapa kamu investasi? Biar kaya? Atau biar pamer? Kalau tujuannya gak jelas, kamu akan gampang hanyut.

Sekarang saya gak lagi ngejar "cuan terbesar". Saya cuma ingin hidup lebih tenang. Investasi saya sekarang simple dengan membeli Bitcoin spot, emas, dan waktu untuk diri sendiri. Saya gak ikut-ikutan sinyal, dan yang terpenting saya udah gak buka-buka aplikasi tiap jam.

Kita perlu mulai ngomongin sisi gelap dari dunia investasi. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk saling menjaga. Karena kadang, luka terbesar itu bukan di saldo, tapi luka di kepala.

Kalau kamu pernah stres karena investasi, tulisan ini buat kamu. Kamu gak sendiri. Dan kamu bisa sembuh

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa bagi ke teman-temanmu. Karena bisa jadi, kamu menyelamatkan satu mental hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun