Mohon tunggu...
Panca Nur Ilahi
Panca Nur Ilahi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Rebahan

Limpahkan pemikiran dengan sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilihan Dalam Persimpangan Jalan

4 Februari 2020   12:19 Diperbarui: 4 Februari 2020   16:58 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin situasi ini belum kamu alami, pernah kamu alami, atau baru saja kamu lalui. Pernah kah kamu merasa sangat bingung akan dirimu sendiri? Dilema yang mendalam terus mengusik hari-hari mu. Memikirkan akan kehidupan dimasa yang akan datang seakan menyesakkan dada, bahkan menggagu pikiran dalam menjalankan aktivitas yang sedang kita jalani sekarang. Hal ini sebuah beban yang harus kamu tanggung sendiri dalam kehidupan  mu, ya, begitulah memang kehidupan. Kamu harus menjadi seseorang yang baik-baik saja di depan orang lain walaupun itu palsu.

Munculnya sebuah perasaan takut, kesepian, hampa, kecewa, hingga gelisah merupakan perasaan yang wajar dirasakan setiap manusia. Terutama manusia yang memasuki masa dewasa, mereka harus bisa mengngontrol itu semua untuk tidak terlalu ditunjukan dihadapan orang lain, agar tidak muncul perspektif bahwa kamu adalah manusia yang kekanak-kanakan.

Lalu apakah sebagai manusia yang dewasa tidak bisa mengekpresikan perasaan yang sedang dirasakan kepada dunia? Tentunya pertanyaan itu sangat mudah dijawab "ya, manusia yang sudah dewasa tentu bisa mengekspresikan perasaan mereka, dengan cara yang lebih bijaksana". Semua yang dirasakan menjadi sebuah bagian dari menemukan makna kehidupan.

Viktor Frankl, seorang psikiatris yang mengalami penderitaan berada dalan kamp konsentrasi yang dikuasai serdadu Nazi pada masa perang dunia II, menyaksikan betapa para tahanan (yang menderita karena kerja paksa, siksaan-siksaan, dan ancaman kematian setiap saat), tidak dapat bertahan karena tak menemukan makna dari hidup mereka yang menderita (Widyarini, 2009: 81).

Situasi tersebut menjadi suatu tanda bahwa penderitaan yang dialami baik secara fisik maupun psikis merupakan siksaan yang sulit dalam menemukan makna kehidupan yang akan diambil, agar bisa meneruskan masa depan mereka sebagai seorang manusia.

Lalu jalan mana yang bisa diambil untuk menemukan makna hidup, Nilam Widyarini (2009)  dalam buku Kunci Pengembangan Diri menjelaskan bahwa logoterapi mengajarkan ada tiga jalan yang dapat ditempuh seseorang untuk menemukan makna hidup yaitu :

Pertama, melalui karya atau tindakan (yang didedikasikan bukan hanya untuk diri sendiri).

Kedua, melalui pengalaman atau mengenai seseorang, dalam cinta.

Ketiga, yang terpenting, dengan mengubah diri sendiri : mengubah tragedi menjadi kemenangan. Mengenai langkah ketiga, hal ini berhubungan dengan optimisme bahwa hidup punya potensi untuk memiliki makna, apa pun kondisinya bahkan dalam kondisi yang paling menyedihkan sekalipun. 

Penjelasan tersebut seakan hanya sebuah teori bagi mahasiswa di sebuah kelas psikologi,namun teori tersebut sangat sering ditemukan didunia nyata karena setiap orang mengalami persoalan yang berbeda-beda dalam hidup mereka, bahkan mereka bingung jalan keluar dari masalah mereka. Banyak yang berpikir untuk mengambil  jalan  suicide atau bunuh diri sebagai alternative terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Banyak yang memilih untuk kembali kepada agama yang mereka anut, agar mendapat sebuah ketenangan dan petunjuk dalam hidup mereka. Jalan mana yang akan diambil setiap orang merupakan hak mereka baik itu jalan negative atau positif karena mereka sendiri yang akan merasakan dampaknya.

Seringnya muncul rasa kebingungan mengenai orientasi seksual, mendapat pekerjaan, menyelesaikan pendidikan, pasangan atau pernikahan. Beberapa persoalan itu sering muncul pada anak yang baru masuk di masa dewasa. Psikologis mereka untuk menentukan jalan hidup mereka kedepan sangat ditentukan pada masa tersebut, mereka dihadapkan pada persimpangan jalan yang mereka belum tau  apa yang akan muncul dihadapan mereka, ketika mereka memutuskan untuk mengambil jalan hidup mereka sendiri.

Kesiapan mental juga menjadi factor penting ketika dihadapi persimpangan jalan ini, siap akan apapun yang akan terjadi dan mencari jalan lain untuk mengatasi rintangan tersebut.

Umur 20-an menjadi masa dimana kamu akan memasuki kebingungan dalam kehidupan, kamu akan terus mencoba jalan mana yang terbaik yang harus kamu pilih, walaupun kamu tersesat kepada jalan yang membawa kamu kepada hutan yang gelap gulita tanpa ada seorangpun disisimu, kamu harus siap menghadapi fakta ini.

Mungkin kamu akan menemukan jalan yang membawa kepada sebuah desa yang sangat tenang dengan orang-orang yang sangat ramah, dengan rumah yang nyaman serta hewan peternakan yang menggemaskan,hal itu  mungkin akan kamu temui. Tapi ingatlah semua jalan yang kamu lalui akan selalu ada persimpangan jalan yang harus kamu pilih, hidup ini seakan menjadi sebuah misi labirin yang harus kamu selesaikan sampai kamu mendapat jalan yang tepat untuk keluar dari labirin tersebut.

Setiap persimpangan jalan yang kamu ambil di dalam hidup ini, akan muncul sebuah  perasaan yang akan kamu rasakan, tentunya perasaan itu akan berubah-ubah, emosional menjadi suatu hal yang sulit kamu taklukan. Bisa jadi di awal jalan kamu dapat merasa bahagia seakan hidup ini sangat indah, di tengah jalan mungkin kamu akan merasa sedih atau terharu dan akhir perjalanan kehampaan hati terus membayangi seperti sebuah kejadian yang berubah menjadi ilusi yang membingungkan.

Bahkan ketika waktu yang terus berlalu semua orang yang kamu kenal tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang sangat berbeda ketika kamu awal mengenalnya, banyak diantara teman atau sahabat yang kita miliki menghilang tanpa pamit. Setiap orang datang dan pergi, seakan alam menyeleksi semua orang disekelilingmu. Pada akhirnya semua orang disekeliling kamu akan memilih jalan hidup mereka masing-masing. Semua memori yang indah yang kamu lalui bersama dengan teman atau sahabat berlalu bagaikan debu yang tertiup angin.

Kita tidak bisa memaksa setiap orang untuk mengambil jalan yang sama dengan apa yang kita ambil, ego yang kita miliki harus ditekan agar perasaan yang kita rasakan tidak terlalu kecewa. Menurut Koffka, ego adalah suatu bagian yang terpisah dari keseluruhan medan. Ego itu terdapat dalam medan tingkah laku dan saling mempengaruhi dengannya (Suryabrata, 2006: 254).

Jika kamu dihadapkan kepada sebuah keputusasaan dalam hidup karena jalan yang kalian ambil tidak seperti yang diharapkan,  percayalah kepada sebuah harapan, karena "Harapan memberi hidup, hilangnya harapan membawa kematian!" dan ingatlah pada cerita Nelson Mandela. Siapa pernah mengira Nelson Mandela yang  telah dipenjara selama 27 tahun, akhirnya mampu mewujudkan impian besarnya, yaitu tumbangnya rezim apartheid Afrika Selatan.

Apa yang membuatnya bertahan dan mampu mewujudkan impian yang sangat besar itu? Tidak lain karena adanya harapan yang tetap menyala (Widyarini, 2009: 51). Harapan baru muncul dari motivasi untuk bangkit dan terus membuat diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, bukan sebaliknya larut dalam penyesalan tanpa adanya sebuah tindakan baru yang mana lebih membuat perasaan menjadi kacau.

Persimpangan jalan dalam hidup akan terus muncul karena kita memang harus terus mencari tahu cerita dari hidup kita sendiri, ambillah jalan yang kalian inginkan berdasarkan dari hati nurani bukan dari bisikan yang belum tentu baik. Akan sampai mana jalan kehidupan kita berlangsung hanya Allah SWT yang tahu. Maka teruslah berjalan untuk memilih jalan dalam hidup mu.

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Kepribadian. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Widyarini, Nilam. (2009). Kunci Pengembangan Diri. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun