Respons pasar positif terhadap produk Master Lemon. Terlebih ketika pandemi, sari lemon laris manis terus. Karena pada waktu itu, masyarakat sudah semakin teredukasi bahwa sari lemon sangat bagus untuk kesehatan.
Tak hanya berhenti di mengembangkan usaha sari lemon, Master Lemon pun membina 50 kelompok tani. Pak Dadang membina kelompok tani untuk menanam lemon. Master Lemon menjadi pembeli tunggal hasil panen 50 kelompok tani tersebut. Dengan demikian, Master Lemon mengembangkan bisnisnya dari hulu ke hilir.
Perkenalan dengan Amartha terjadi pada tahun 2022. Mulanya tetangga menginfokan ada lembaga yang bisa memberikan kredit usaha untuk Master Lemon. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sesuai dengan prinsip Pak Dadang agar jangan pinjam kredit dalam jumlah besar ke bank, Master Lemon pun menjadi partner Amartha hingga hari ini di tahun 2025.
Modal usaha yang diperoleh tersebut memungkinkan perluasan kapasitas produksi dan diversifikasi produk, termasuk Sari Lemon, Lemon Madu, dan Minuman Lemon, yang kini menjadi andalan di pasar Lembang dan sekitarnya. Berkat dukungan pendanaan dari Amartha, Ibu Lina telah mengembangkan bisnisnya secara signifikan.
Melalui kisah Ibu Lina, kita bisa mengetahui peran Amartha menjadi pendorong utama dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan dan tumbuh pesat. Modal usaha dan pendanaan berdampak dari Amartha memberikan manfaat investasi yang tidak hanya dirasakan pemilik usaha, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Hal ini menjadikan konsep investasi Celengan Amartha sebagai bentuk investasi yang aman dan berdampak positif.
SN Collection, Kegigihan dalam Kerajinan Rajutan
Sherly memulai usahanya sejak 2010 di usia yang masih sangat muda. Ia merintisnya bukan dengan modal besar, melainkan keberanian dan cita-cita memperbaiki ekonomi keluarga. Ia mengenang tantangan awal: keterbatasan bahan baku dan modal usaha yang nyaris menutup impian.
Pada 2024, bergabungnya Sherly dengan Amartha menjadi titik balik. Dengan investasi Celengan Amartha, ia mendapat suntikan modal untuk membeli bahan baku berkualitas, menggaji dua karyawan hingga memastikan kapasitas produksinya bisa memenuhi pesanan souvenir dan pouch rajut lebih dari 250 unit sebulan.
Pendanaan berdampak dari Amartha pun menghadirkan perubahan signifikan. Pendapatan Sherly melonjak, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memperluas jaringan penjualan ke pasar wisatawan lokal, khususnya di daerah Cikole dan sekitarnya.
Bahkan kita bisa menjumpai produk SN Collection di salah satu outlet khusus rajutan di destinasi populer D'Castello. Tak hanya sebatas bertahan, Ibu Sherly kini membuktikan manfaat investasi yang menjadikan UMKM pedesaan mampu naik kelas dan bersaing secara luas.
Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, omzet usaha rajutannya sudah mencapai dua digit. Semua bermula dari ide sang tetangga menjual hasil karyanya di outlet kopi dekat rumah. Pemasaran pun bergulir dari mulut ke mulut hingga hari ini ia punya pelanggan tetap dan outlet khusus tempat ia berkreasi dan menjual karya dengan brand-nya sendiri "SN Collection."