Mohon tunggu...
Palupi Widayati
Palupi Widayati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Komunikasi Massa dan Digital, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Komunikasi Massa dan Digital, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Daring Makin Digandrungi, Begini Awal Mulanya!

11 September 2018   01:04 Diperbarui: 15 September 2018   21:10 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media online sekarang ini mulai marak digunakan. Perkembangan media online tidak jauh dari adanya internet. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sejarah internet, kemudian perkembangan media online di dunia atau pun di Indonesia. 

Menurut Darma, Jarot, dan Shania Internet atau interconnected-networking adalah suatu rangkaian atau jaringan komputer yang terhubung satu sama lain melalui suatu sistem yang jangkauannya sangat luas, dapat mencakup seluruh dunia. Internet menurut Lita Rusma, juga dapat dipahami sebagai suatu sistem yang diciptakan oleh pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk memberikan informasi atau pun komunikasi. 

Sejarah Perkembangan Internet

Rangkaian internet terbentuk pertama kali pada tahun 1969 yaitu ARPA (Advanced Research Projects Agency).

ARPA adalah suatu badan yang dibentuk oleh Amerika untuk menyaingi Rusia.

Kemudian ARPA membentuk suatu jaringan internet yang diberi nama ARPANET.

Pada awal kemunculan ARPANET, komputer yang dapat terhubung oleh internet sedikit, sekitar 4 buah tetapi kemudian menjadi banyak karena para peneliti telah mengembangkan sistem jaringan mereka.

.http://myblogspotinspiration.blogspot.com/2018/04/psikologi-teknologi-dan-internet.html
.http://myblogspotinspiration.blogspot.com/2018/04/psikologi-teknologi-dan-internet.html
Pada tahun 1972 mulai muncul teknologi email. Email memudahkan pengguna internet untuk berkirim data dan informasi.

Tahun 1983 awal munculnya internet, karena ARPANET menukar protokolnya dari NCP menjadi TCP/IP (Internet Protocol) yang berbasis UNIX yang dapat digunakan hampir segala sistem.

Pada 1989 ARPANET telah menghubungkan 100.000 server, tetapi ARPANET tidak dapat digunakan secara bebas karena hanya orang-orang yang paham akan bahasa pemograman yang bisa terhubung.

Kemudian, pada tahun yang sama muncul protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang dibuat oleh Tim Berners-Lee.

Internet terus berkembang. Muncul WWW (World Wide Web) pada tahun 1990 yang dikembangkan juga oleh Tim Berners-Lee. WWW membuat semua orang dapat terhubung dengan mudah dan berbagi aplikasi serta konten.

Kemudian internet telah mengalami banyak perkembangan. Internet telah membuka portal-portalnya sehingga masuklah beragam media online hingga saat ini. 

Sejarah Media Online Dunia

Media online mulai dikenal pertama kali di dunia karena adanya internet, yang muncul pada tahun 1990-an. Adanya internet membentuk media baru untuk penyebaran informasi lebih mudah dan praktis. 

sejarah media online di dunia dibuat oleh palupi untuk dokumen pribadi
sejarah media online di dunia dibuat oleh palupi untuk dokumen pribadi
Sejarah Media Online di Indonesia

Menurut Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, perkembangan media online di Indonesia dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 

Tahun 1990 : Media Online Generasi Pertama

Internet masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990-an. Media online yang hadir pertama kali di tanah air adalah Republika (www.republika.co.id) yaitu pada 17 Agustus 1994.

Berikutnya pada tahun 1996 Tempo menghadirkan bentuk online mereka, dulu namanya tempointeraktif.com tapi sekarang sudah menjadi www.tempo.co.id.

Kemudian pada 2 September 1996, Bisnis Indonesia membuka media online mereka.

Selanjutnya 11 Juli 1997, media dari Sumatera Utara meluncurkan versi online dari Harian Waspada menjadi Waspada Online (www.waspada.co.id).

Pada 22 Agustus 1997, Kompas menyusul dengan nama www.kompas.com.

Lima media online pertama yang muncul di Indonesia ini awalnya hanya memindahkan isi berita yang ada di cetak menjadi bentuk online. Media-media ini muncul bukan karena mencari laba yang besar, tetapi untuk memenuhi tuntutan, dengan kata lain hanyalah suatu "prestise".

Tahun 1998: Detik menjadi pembaharu

Pada 9 Juli 1998, detik muncul membawa versi online mereka dengan nama detik.com. Detik muncul menjadi media yang berbeda dengan versi cetaknya. Detik.com datang dengan sistem yang mementingkan kecepatan berita, meski kadang isinya belum tentu mencakup semua aspek 5W+1H.

Tahun 2000-2003: Boomingnya gelombang baru

Pada tahun ini Indonesia menjadi marak akan situs-situs berita online yang terus bermunculan. Beberapa situs-situs yang muncul adalah astaga.com, satunet.com, berpolitik.com, lippostar.com, dan kopitime.com.

Pada tahun 2003, media-media online tersebut mengalami krisis dan yang bertahan hanya segelintir. Seperti kompas.com dan tempointeraktif.com masih kuat bertahan.

Setelah Tahun 2003

Awal 2003 muncul www.kapanlagi.com yang dibentuk oleh Steve Christian bersama rekannya. www.kapanlagi.com memberikan konsep yang lebih mengarah pada hiburan, yang 7 tahun kemudian menjadi situs yang populer di Indonesia.

Pada tahun 2006, PT. Media Nusantara Citra (MNC) grup menyiapkan situs www.okezone.com yang diluncurkan secara resmi pada tahun 2007.

Tidak berselang lama, grup Bakrie muncul mendirikan VIVA (Visi Media Asia) dengan situs vivanews.com yang diluncurkan pada 2008.

sejarah media online oleh palupi
sejarah media online oleh palupi
Situs media online terus mengalami perkembangan dan mengalami pembaharuan baik dari segi isi konten, desain, dan muncul ruang interaktif berupa kolom-kolom komentar yang disediakan.

Media-media online tersebut juga ikut mendirikan forum diskusi dan blog.

Situs media online sekarang ini justru semakin banyak digemari dan dicari oleh generasi-generasi muda untuk mencari informasi, karena prosesnya yang mudah diakses dan pembaharuan berita yang semakin cepat dibandingkan media cetak.

Menjamurnya media online di Indonesia tidak menutup kemungkinan media cetak menjadi gulung tikar, sebab sudah ada beberapa media cetak yang tidak sanggup bertahan pada kerasnya arus media online (Harian Jurnal Indonesia, Majalah Jasa Keuangan Indonesia, Harian Bola, Jakarta Globe, Harian Sinar Harapan, Majalah Sastra Horison, Majalah Kawanku, dan masih banyak lagi).
 

Referensi:

Darma, Jarot, S, Shenia A. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Media Kita: Jakarta. 

Margianto, J. Heru, Asep Syaefullah. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika, Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Aliansi Jurnalis Independen Indonesia:Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun