Mohon tunggu...
Palupi LC
Palupi LC Mohon Tunggu... profesional -

Master Student of Center for Religious and Cross Cultural Studies at Gadjah Mada University\r\nInstagram : palupilupitta\r\nTumblr :mimpinglukisartstudio\r\nBlogger : mimpinglukishowtodraw\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yang membuat Film “Switch” (2013) Membosankan

23 September 2013   11:03 Diperbarui: 4 April 2017   17:20 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin orang-orang akan berfikir, jika tidak suka dengan filmnya, kenapa ditonton? sampai selesai pula?.yah, jika saya tahu film ini sangat tidak menarik untuk di tonton, maka saya tidak akan menontonnya. Lagipula jika satu film sudah diputar, dan saya tidak selesai menonton nya, suka atau tidak, film tersebut akan terus menghantui saya, rasanya seperti sebuah buku misteri yang tidak segera ditutup. Oleh karena itu suka atau tidak saya harus menyelesaiakn menonton film ini sampai selesai dan hanya meringis saja sampai film berakhir. Untuk mengurangi kekecewaan yang saya pendam, saya berusaha untuk menuliskannya disini.

Pada awalnya saya berfikir bahwa Andy Lau yang telah lama vacum membintangi film itu pasti dalam kemunculannya akan muncul dengan performa yang maksimal, ternyata ah sangat mengecewakan. Saya juga terpaksa menonton film ini sampai selesai karena ingin menuliskannya dalam tulisan sebagai bentuk apresiasi saya setelah menonton film.

Mulai dari awal diputar dan scene adegan-adegan perkenalan muncul, sangat berat hati rasanya menonton film ini, sudah sampai di tengah-engah film, saya dan pacar saya sudah bosan bukan kepalang dantidak sanggup lagi meneruskannya, tetapi setelah kami paksakan dengan mengemasnya dalam komentar dan lelucon, akhinya kami berhasil menyelesaikan film yang saya bayangkan seperti sebuah nyanyian Giant dalam serial Doraemon.

Tidak ada kesan menyenangkan ketika menonton film yang di perankan oleh Andi Lau ini. bagaimana tidak, dalam film ini Andi Lau berperan sangat datar, tidak jelas memerankan apa, bagaimana karakternya. Meskipun perannya sebagai Agen ingin digiring seperti layaknya agen 007, namun kharisma dan karakternya sama sekali tidak muncul. Selain itu banyak kejanggalan efek 3D yang mentah dan murahan, alur certa juga berputar tidak jelas dan absurd, ada pula yang mengatakan bahwa film ini minim dialog. Belum terhitung juga bagaimana kesan pamer yang berulang kali ditampilkan film tersebut. disini saya ingin mengungkapkan beberapa hal yang membuat saya jengah menonton film ini.

Yang pertama tentu mari mengkritik sang bintang terkenal Andi Lau, sang pembuat film ingin menggabungkan kharisma dari 007 dan Brad pPitt di MI. Tapi gagal. Andy lau yang berperan sebagai agen bernama Xiao Jinhan diharapkan mempunyai karakter seperti James Bond yang didampingi gadis-gadis cantik dak elegan dalam pekerjaannya serta diinginan oleh banyak gadis seperti sosok Brad Pitt. Namun bagaimanapun Andy bersifat cool dan pendiam, ia telah gagal menjadi sosok laki-laki yang di gilai perempuan. buktinya saya sama sekali tak mempunyai imajinasi bertemu Xiao Jinhan dan ingin satu tim dalam pekerjaan menjadi mata-mata. Ahhh ngomong-ngomong siapa itu Xiao Jinhan?

Yang kedua adalah film ini sangat tidak jelas siapa pemeran utamanya. Film ini di bintangi oleh empat aktor utama, namun sangat tidak jelas siapa pemeran utama dalam film tersebut, kita pasti akan berasumsi bahwa Andi lau adalah tokoh utamanya dikarenakan dia adalah satu yang paling terkenal diantara yang lain (tidak masuk akal jika artis paling terkenal hanya jadi aktor pembantu), jadi hanya berdasarkan penilaian tersebut, kita akan gampang menentukan siapa aktor utamanya. Padahal dalam film tersebut, Andilau tidak muncul secara maksimal, dalam adegan awal pun ia hanya samar-samar muncul dan tidak jelas melakukan apa. Saat menyusup ke area lawan, selalu saja dikalahkan, minim taktik. Ada sebuah adegan Andi lau mengalami pukulan di epalanya ketika ia berjalan mengendap-ngendap sambil membuka tirai, konyol sekali, seperti film komedi saja.

Keanehan ketiga adalah Alur cerita yang sok misterius dan tidak ingin mudah ditebak, tetapi akhirnya malah seperti benang yang tidak pernah ditemukan dimana ujungnya karena sudah terlalu panjang dan ruwet. Selain itu pergerakan antar scene berjalan begitu cepat dan dipotong-potong senenaknya padahal makna yang ingin disampaikan belum jelas dan tidak tertangkap sema sekali (khususnya oleh saya).

Keempat, Kungfu dan 3D yang aneh: keinginannya mungkin seperti menggabungkan antara teknologi dan kemampuan alami dari kungfu. Keduanya saling melengkapi untuk performa yang pas dan megah. Pada akhirnya kungfunya mentah, Andi Lau bahkan hampir tidak menggunakan kungfu yang wah.
Berikutnya adalah film ini ternyata selain Ujung-ujugny duit, juga unjung-unjung nya perempuan : pemeran antagonisnya tidak perlu dikalahkan Xiao Jinhan dengan kungfunya yang master, tinggal bunuh saja pacarnya Yamamoto dengan pesona Xiao Jinhan yang hanya mitos itu.
Pamer lokasi mewah seperti ingin menunjukkan bahwa film ini bukanlah film asal-asalan dengan modal terbatas. Namun justru scene panorama dan arsitekur yang disorot secara berlebihan membuat panorama dan arsitektur ikut andil menjadi pemeran utama, bukan pelengkap dari para pemeran. Lokasi-lokasi tersebut misalnya : di Dubai yakni Burj al Arab, Burj Khalifa, Palm Tree Island, sebuah telaga yang kabarnya adalah Telaga Barat (Xihu), beberapa spot di Jepang, sebuah sungai tropis yang kaya akan pohon-pohon hijaunya dan tempat-tempat mewah lainnya.

Terlalu banyak cewek –cewek cantik yang sulit dikenali. Perempuan-perempuan Asia yang ditampilkan umumnya cantik-cantik, pandai kungfu dan berbadan bagus. Namun dalam setiap kemunculannya perempuan-perempuan tersebut sepertinya juga tidak berkarakter, atau sang pembuat film tidak mampu memberikan durasi tertentu supaya perempuan-perempuan cantik tersebut jelas peran dan bisa lebih dikenali. Misalnya tokoh utama Lisa saja sudah beberapakali muncul dengan penampilan yang berbeda, namun masih susah saja mata ini mengenali siapa dia, sampai namanya disebutkan.

Masa transisi Andi Lau sungguh tidak penting, hanya dihabiskan untuk menyesuaikan diri makan telur bebek,inginya romantis, tapi bikin gedeg aja. Mungkin adegan ini ingin menunjukkan seperti adegan James Bond pada film Sky Fall, dimana ia digosipkan mati tertembak. Dalam masa transisinya itu James Bond juga hidup diwilayah terpencil dan melakukan aktifitas yang jauh dari aktifitas mata-mata. Namun, daam film Switch masa transisi Xiao Jinhan hanya digunakan untuk merenung bersama seorang anak kecil dan makan telur bebek.

Banyak berseliweran adegan tidak masuk akal, seperti : Adegan pertama yang saya anggap aneh dan tidak masuk akal adalah ketika lawan dari Xiao Jinhan berhasil merebut selongsong silinder yang berisi gulungan lukisan dan dadanya tersobek pisau. Adegan ini sungguh membuat saya tak henti-hentinya melongok terheran-heran. Xiao Jinhan yang sedang membawa gulungan lukisan di punggungnya, harus melawan pembunuh-pembunuh cantik yang telah disiapkan oleh Yamamoto (nama ini juga pasaran sekali), pada saat merebut gulungannya, seorang lawan Xiao Jinhan memotong tali selongsong yang diikatkan tersebut dibagian dadanya, dan selongsong yang berisi gulungan lukisan tersebut jatuh bersimbah darah. Tau bagian mana yang tidak masuk akal? Darah yang tertinggal seharusnya tidak berceceran di sepanjang selongsong, mengingat yang terjadi kontak darah adalah bagian talinya saja sewaktu di potong, tetapi karena ingin pamer efek 3D, darah dibuat banyak berceceran. Cih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun