Mohon tunggu...
Paltiwest
Paltiwest Mohon Tunggu... Freelancer - Influencer

Menyebarkan opini dan berita demi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuangkan Demokrasi dan Keadilan, Mahfud: Demokrasi Akan Selalu Membuka Jalannya Sendiri

18 Februari 2024   06:04 Diperbarui: 18 Februari 2024   06:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cawapres Mahfud MD saat memberikan pernyataan di UI, Kampus Salemba, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu (17/2/2024). Dok ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD dengan tegas menyatakan dirinya akan tetap memperjuangkan Demokrasi dan Keadilan pasca penetapan hasil Pemilu. Menurutnya, membangun demokrasi dan keadilan semata-mata tidak terbatas pada proses pemilihan umum (Pemilu), juga melalui berbagai bentuk ekspresi dan gerakan masyarakat sipil.

"Pemilu hanya salah satu ekspresi demokrasi. Saya pernah tak ada di jabatan apapun pada 2014-2016, tapi tetap produktif berjuang dalam demokrasi dan penegakan hukum," tutur Mahfud usai menghadiri acara pengukuhan tiga Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Salemba, Jakarta, Sabtu (17/2/2024).

Demokrasi tidak hanya terjadi di tingkat politik formal, juga melalui partisipasi dan advokasi dari berbagai sektor masyarakat. Meskipun dihadapkan pada tantangan, Mahfud meyakini demokrasi memiliki daya tahan yang kuat untuk berkembang.

"Gerakan civil society dan kampus-kampus adalah sumber gerakan dari otoritarianisme menuju ke demokrasi. Sejarah mengajarkan jika demokrasi disumbat maka demokrasi akan selalu membuka jalan sendiri. Ini sejarah kita maupun sejarah umum," tegasnya.

Terkait hasil Pemilu, Mahfud mengungkapkan, bahwa MK pernah membatalkan pemilihan umum (Pemilu) yang dinyatakan curang. Pembatalan ini untuk menegaskan, penggugat dalam sengketa Pemilu di MK tidak selamanya akan kalah.  

Ia mencontohkan, sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur tahun 2008. Saat itu, Khofifah Indar Parawansa dinyatakan kalah dari Soekarwo. Hasil Pilkada ini kemudian dibawa ke MK. Dalam putusannya, MK membatalkan kemenangan Soekarwo.

Pada kesempatan yang sama, ia juga mengkonfirmasi pernyataannya sebelum Pemilu 2024 dimulai, bahwa akan adanya gugatan terkait Pemilu 2024.

"Jadi saya katakan bahwa setiap pemilu yang kalah itu selalu menuduh curang itu, sudah saya katakan diawal 2023 tepatnya sebelum tahapan Pemilu dimulai, dan yang menggugat belum tentu kalah," lanjut Mahfud menjelaskan.

Selain itu, Mahfud juga mengklarifikasi kabar bohong perihal retaknya hubungannya dengan Ganjar dan PDI Perjuangan pasca-Pilpres 2024.

Dia menuturkan, bahwa pada Rabu (14/2/2024) wartawan bertanya kepadanya: "Kapan terakhir bertemu Pak Ganjar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun