Dalam sebuah terminologi kepemimpinan, integritas adalah salah satu komponen yang sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin. Tanpa integritas, kepemimpinan seseorang akan disepelekan dan kurang berpengaruh. Karena yang dipimpin akan melihat bahwa sang pemimpin plin plan dan tidak tegas.
Integritas sendiri secara sederhana dapat dipahami sebagai wujud satunya perkataan dan tindakan. Artinya, jika seorang pemimpin menyatakan tidak boleh, maka dia harus melarang siapapun untuk tidak melakukannya, terutama dimulai dari dirinya sendiri.
Nah, salah satu krisis kepemimpinan yang terjadi di PSSI adalah tidak adanya integritas dalam level pemimpinnya. Hal ini sangat jelas terlihat dalam diri Manajer Timnas Habil Marati. Habil tidak melakukan apa yang telah dikatakannya.
Melalui detik.com Minggu, 28/10/2012, Habil memberi tenggat waktu sampai hari Senin, 29/10/2012, kepada pemain-pemain ISL yang dipanggil untuk memperkuat timnas di Piala AFF 2012 untuk bergabung dengan timnas PSSI.
"Besok kita sudah mulai TC (training camp) lagi. Saya sudah menyurati mereka ke klub masing-masing, pendekatan secara pribadi melalui telepon. Tetapi mereka tidak memberikan respon apapun," ujar Habil di Jakarta, Minggu (28/10/2012).
"Kalau mereka tidak datang, ya sudah, kita masih menunggu sampai besok. Kalau tidak datang, kita maksimalkan pemain yang ada," sambungnya.
Senin kemarin tidak ada pemain ISL yang bergabung, maka seharusnya para pemain ISL tidak boleh lagi bergabung dengan timnas PSSI. Tapi sayangnya, Habil menelan ludahnya sendiri. Bambang yang datang pada hari selasa tetap diizinkan bergabung. Bahkan dalam wawancara langsung di Metro TV, Habil kembali mereduksi pernyataannya. Habil masih akan menunggu sampai besok bahkan sampai penentuan 22 pemain untuk kedatangan pemain ISL.
Saya sebenarnya tidak mempersoalkan kedatangan pemain ISL memperkuat timnas PSSI, tetapi mempersoalkan integritas Manajer Habil. Bukankah sikap mengistimewakan para pemain ISL akan berdampak buruk bagi para pemain lain yang menunjukkan keseriusannya? Bukankah sikap tidak berintegritas ini akan menjadi titik lemah PSSI untuk terus diserang KPSI melalui pelarangan pemain ISL?
Saya berharap Habil tidak lagi asal menyatakan sebuah pernyataan. Lebih bagus dipikirkan dulu apa yang mau dikatakan. Jangan sampai sudah terucap, ternyata tidak dilakukan. Karena jika seorang pemimpin tidak bisa dipegang perkataannya, maka apalagi yang bisa dipercaya darinya? Tetap memimpin dengan berintegritas.
Salam.
NB: KPSI sudah pasti tidak berintegritas, tidak perlu dibahas. Mereka memang sudah busuk. Yang penting dibahas adalah supaya yang bersih tidak ikut-ikutan busuk.