Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomasi Meja Makan Cawapres Batal, Redam Sentimen Negatif terhadap Gibran

1 November 2023   17:12 Diperbarui: 1 November 2023   17:17 2565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gibran Bersama Prabowo Saat Mendaftar ke KPU. Dok. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Saya sih tidak terkejut dengan batalnya rencana makan siang bersama antara Wakil Presiden KH Maruf Amin dengan ketiga bakal Calon Wakil Presiden yang sudah mendaftar, yaitu Gibran Rakabuming, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD. Dalam keterangan yang didapatkan oleh media, penundaan terjadi karena sulitnya menyamakan waktu antara ketiga bacawapres.

Benarkah?!

Saya sih meragukannya. Karena jelas sekali bahwa kemunculan Gibran di sekitaran Istana sedang diredam seminimal mungkin. Hal ini, menurut saya, karena sentimen negatif terhadap majunya Gibran menjadi bacawapres Prabowo Subianto. Aroma nepotisme yang tercium tajam membuat media internasional ramai-ramai menyoroti hal ini. Penekanan putusan MK yang dihasilkan oleh paman Gibran, menimbulkan sentimen negatif.

Bahkan fakta sampai hari ini sentimen pasar masih merah, walaupun sempat naik sebentar. Belum lagi rupiah yang terus tertekan karena investor menahan uangnya. efek Gibran ini memang sangat memukul perekonomian kita. Bayangin saat ini rupiah terancam ke titik 1 Dollar = Rp 16.000,-. Saat pertemuan para investor saja, situasinya sangat tegang dan mencekam.

Itulah sebabnya Gibran seperti ditahan untuk tidak muncul dulu dalam isu-isu politik di Jakarta dekat dengan bapaknya. Apalagi bagi publik internasional, sosok seorang bacawapres haruslah yang bisa memberikan kepercayaan dunia internasional dan juga para investor besar. Gibran yang dikenal hanya sebagai anak presiden ternyata tidak memberikan jaminan bagi dunia internasional dan para investor.

Ini bukan soal usia muda, melainkan kapasitas dan kapabilitas Gibran. Untuk ukuran pebisnis saja, level Gibran belumlah kelas internasional. Beda dengan bapaknya, Gibran level bisnisnya masih level nasional dan belum punya nama di kancah internasional. Belum lagi ada 4 bisnisnya yang bangkrut dan bahkan tutup. Markobar yang dulu jadi andalan saja kini sudah banyak tutup sementara dan permanen.

Banyak yang bilang, Gibran ke politik karena bisnisnya tidak berhasil seperti bapaknya. Hal yang sama dilakukan Kaesang yang bisnisnya bahkan lebih hancur daripada Gibran. Anak presiden yang dapat bisnis gede karena nama bapaknya memang tidak akan pernah bisa berhasil. Karena pada akhirnya tidak akan menemukan kunci sukses bisnis dengan usaha sendiri.

Bangsa ini benar-benar dalam ancaman besar seandainya Gibran dipaksakan jadi cawapres dan juga dipaksakan menang menjadi cawapres. Saat Prabowo Gibran deklarasi sehabis mendaftar saja, kualitas omongan dan kampanyenya sangat buruk sekali kualitasnya. Lalu bagaimana negara ini bisa punya nama di mata dunia?!

Kalau kondisi tidak membaik, maka jadwal ulang makan siang bersama antara Wapres dan cawapres tanggal 6 November 2023, saya ragu akan terealisasi. Saran saya, Gibran mundur saja atau exit waynya tidak lolos seleksi. Karena untuk negara jangan pernah coba-coba, apalagi kalau anak mudanya tidak punya kapasitas dan kapabilitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun