Mohon tunggu...
Didik Purwanto
Didik Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Tech Buzz Socialist

https://www.didikpurwanto.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadi Petani Kopi, Untungkah?

11 Juni 2015   09:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 6553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pekerjaan pasti ada keuntungan dan risikonya. Tak terkecuali bagi petani kopi.

Saat ini, Indonesia masih menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi kopi sekitar 657 ribu ton. Namun bila tidak dipertahankan, produksi kopi domestik akan tertinggal dengan negara lain.

Apalagi hasil produksi kita masih tertinggal dengan Vietnam sekitar 1,32 juta ton dan Brasil sekitar 3,049 juta ton tahun lalu.

Di bawah Indonesia, Kolombia mengontribusikan sekitar 480 ribu ton dan Ethiopia sekitar 390 ribu ton tahun lalu.

Brasil sudah menekuni bisnis kopi sejak 150 tahun lalu. Kopi Brasil dikenal berkualitas tinggi, murni, dan diklaim terbaik dari alam. Begitu juga dengan Vietnam yang baru dikenalkan kopi dari orang-orang Prancis selama kolonialisasi pada 1857.

Namun apakah petani kopi di Indonesia saat ini sejahtera?

Factory Manager Nestle Lampung Budi Utomo mengatakan, produktivitas kopi dari petani tradisional di Indonesia hanya 700 ribu kilogram per hektare. Namun di ladang Edu Farm milik Nestle di Lampung bisa mencapai 1,2 juta ton.

Edu farm merupakan kebun percontohan kopi yang menjadi bagian program Creating Share Value (CSV) Nestle dan dikenal dengan program Nescafe Plan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun