Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Adanya Perundungan Antarsiswa, Bukti Keterbatasan Sekolah

26 Februari 2024   15:32 Diperbarui: 27 Februari 2024   17:21 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Perundungan masih terjadi di sekolah. Sumber: PEXELS/KEIRA BURTON

Sekolah, sejak dulu, memang tempat konsentrasi anak. Karena, di sekolah, mereka mengenyam pendidikan. Sekalipun, pendidikan anak tak hanya bisa didapat di sekolah. Ada tempat lain anak bisa mendapatkan pendidikan, yaitu di dalam keluarga dan masyarakat.

Tapi, tingkat konsentrasi anak di kedua tempat yang disebutkan terakhir tak seperti yang ada di sekolah. Di sekolah, anak dari berbagai latar belakang berkumpul. Pun banyak jumlahnya.

Di sekolah-sekolah milik pemerintah, sekolah negeri, rerata jumlah siswanya banyak. Sebab, sebagian besar masyarakat dari dulu hingga saat ini masih memfavoritkan sekolah negeri.

Tentu alasan yang paling utama adalah dari sisi legalitasnya, kecuali sisi yang lain, yaitu sekolah negeri gratis. Legalitas dan gratis (inilah) yang merupakan faktor pendorong masyarakat berkompetisi bagi sang anak di sekolah negeri.

Selain itu, kualitas sekolah negeri juga menjadi magnet yang kuat menyedot masyarakat. Sebab, fasilitas sekolah negeri dan guru disediakan oleh pemerintah.

Apalagi, akhir-akhir ini, guru negeri yang diperbantukan di sekolah swasta ditarik ke sekolah negeri. Ini menjadikan kesenjangan yang semakin mencolok.

Praktis sekolah swasta kehabisan guru negeri. Sekolah-sekolah swasta yang tergolong kecil, pasti merasa keberatan. Tapi, apa boleh buat, jika sudah menjadi kebijakan.

Hal berbeda bagi sekolah-sekolah swasta yang tergolong besar. Sekolah ini memiliki guru yang cukup karena sekolah (dalam hal ini yayasan) dapat menggaji guru dengan nilai yang terbilang tinggi. Bahkan, bukan mustahil gajinya malah melebihi gaji guru negeri.

Baik guru negeri maupun swasta memiliki tugas yang sama, yaitu membersamai siswa belajar di sekolah. Hanya, karena jumlah siswa di sekolah relatif banyak dan berasal dari latar belakang yang berbeda --terutama di sekolah negeri dan swasta yang tergolong besar-- sering guru (baca: sekolah) kurang memiliki daya jangkau membersamai siswa.

Dalam kondisi demikian, selalu ada celah yang memungkinkan siswa membentuk kelompok, grup, atau geng. Tentu terbentuknya karena siswa memiliki spirit, motif, dan latar belakang yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun