Mohon tunggu...
Pak Dhe  Gondo
Pak Dhe Gondo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Connecting Future", Revolusi Bank Danamon, Menuju Tahta Tertinggi

25 November 2017   22:53 Diperbarui: 26 November 2017   00:06 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peramal kelas dunia Alvin Toffler, dalam Future Shock-nya ( tahun 1980 ) sebenarnya telah memberi gambaran bahwa kita akan menemukan zaman dimana seluruh aktivitas bisnis dan transaksi bisa dikendalikan dari "kamar mandi".

Ini juga yang tidak terlalu mengejutkan ketika Bank Danamon melalukan "revolusi teknologi" pada layanan perbankannya. Sehingga bank yang masuk kategori lima besar di Indonesia itu bercita-cita menjadi bank  "penguasa" bagi seluruh hajat hidup warga bangsa ini melalui idiologinya yang keren " Saatnya Pegang Kendali".

Dan mengambil keputusan untuk meluncurkan aneka produk layanan digital, bagi Bank danamon tentu telah mempertimbangkan banyak aspek. Diantaranya aspek trouble infrastruktur di sektor jaringan satelit, keterbatasan jangkauan layanan satelit, sederhanaya terbatasnya kemampuan sinyal untuk masing-masing operator seluler yang digunakan oleh para mitra serta nasabah Bank Danamon, di seluruh pelosok negeri. 

Tentu persoalan ini, membutuhkan perencanaan yang matang dan jlimet, bagi Bank Danamon. Karena bisa-bisa cita-cita "Saatnya Pegang Kendali " dengan meluncurkan berbagai produk layanan perbankan digital, justru menjadi bumerang, kemarahan nasabah, kliaen, atau mitranya. Karena lemot saat genting atau urgen, atau no conection saat dibutuhkan.

Tetapi "revolusi teknologi " perbankan yang dicanangkan Bank Danamon, wajib mendapatkan acungan jempol. Dua jempol sekaligus, bahkan. Karena merupakan langkah yang "berani" dan harus diambil, jika ingin menjadi "penguasa".

Tentu menyadari akan masih banyaknya persoalan di infrastruktur pendukung teknologi digital, maka tepat jika Bank Danamon menjuluki berbgai produk teknologinya yang serba digital tersebut sebagai Connecting Future. Artinya, jika ditilik dari sisi semantik bermakna komunikasi yang maju dimasa mendatang. Tentu belum bisa efektif atau maksimal di masa sekarang.

Namun mengambil kebijakan ini, untuk kejayaan masa yang akan datang sungguh tepat luar biasa. Karena tidak banyak perbankan berani mengambil "resiko" dihujat oleh kliennya, nasabahnya, mitranya, karena menyadari masih susahnya membangun stabilitas jaringan satelit dan koneksi digital di Tanah Air.

Setidaknya, Bank Danamon sudah berani menanamkan investasi sangat mahal untuk masa depannya. Persis seperti ramalan Alvin Toffler, yang kala itu juga banyak dicemooh banyak kalangan, dan belum membuat manusia di muka bumi ini yakin dengan apa yang ditulisnya. Mana mungkin, semua urusan bisnis bisa dihandle dari kamar tidur sembari nyantai.

Sekarang terbukti. Di era digital, seluruh urusan bisnis bisa teratasi tanpa harus ngantor, tidak harus kelua rumah. Transaksi perbankan tidak harus antri berjam-jam, tidak membutuhkan waktu berjam-jam, dan rapat-rapat penting tidak harus ketemu dalam satu ruangan. Ini eloknya, "Connecting Future" yang digagas Bank Danamon.

Persis seperti ketika Alvin Toffler, memikirkan aktivitas manusia di masa depan, tepatnya di abad 21, saat itu.

Apapaun produk layanan digital Bank Danamon, yang kini diluncurkan, bukan untuk dikagumi, tetapi untuk dimaknai, sebagai dimulainya era baru yang sofisticated, era yang benar-benar memanjakan setiap orang yang berkepentingan dengan bank, terlebih Bank Danamon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun