Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Koalisi Permanen Semakin “Solid”, dan Expired 2054

10 Agustus 2014   15:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:54 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14076335951624066289

[caption id="attachment_318579" align="aligncenter" width="600" caption="Koalisi Permanen. Edit.Pri"][/caption]

Tujuh partai politik; Gerindra, PKS, PPP, PAN, Golkar, PBB dan Demokrat membuat terobosan baru dengan membentuk koalisi permanen, tradisi anyar? Koalisi itu digagas bersama dan diketuai oleh Gerindra.

Permanen itu artinya tetap, tidak untuk sementara atau untuk selamanya jika tidak bisa disebut abadi. Sesuatu—bangunan misalnya—yang dirancang untuk dibuat permanen biasanya materialnya dipilih yang berkualitas baik, tahan terhadap suhu ekstrim atau pelapukan dan sebagainya. Dan bangunan itu didesain sedemikian rupa agar tahan guncangan gempa dan terpaan puting beliung dan fenomena alam lainnya.

Apakah koailsi permanen juga didesain seperti bangunan tersebut diatas? Tentunya sang “desainer”lah yang tahu. Siapa “desainer” itu? siapalagi kalau bukan desainer politik handal yang telah membentuk “Poros Tengah” pada pemilu 1999. Dan koalisi permanen itu sebetulnya pengejawantahan dari Poros Tengah Jilid 2 yang berubah menjadi Poros Indonesia Raya dan terakhir menjadi Koalisi Merah Putih.

Jika melihat siapa saja yang ada dibalik koalisi permanen itu, kita semakin yakin bahwa koalisi permanen itu memang terdiri dari “material” pilihan yang sangat berkualitas. Sebut saja dari ketuanya, Prabowo Subianto, Anis Matta, Aburizal Bakrie, Surya Dharma Ali, Syarif Hasan, MS Kaban, Fadli Zon, Fahry Hamzah, Idrus Marham, Fadel Muhammad, Marwah Daud Ibrahim, dan sederet orang-orang yang berkualitas lainnya.

Ini koalisi permanen apa koalisi permakan (rombakan) dari koalisi sebelumnya yang memakai istilah SETGAB (Sekretariat Gabungan) yang terdiri dari partai yang sama plus Gerindra dan minus PKB? Koalisi permanen, koalisi permakan atau malah hanya koalisi permainan?

Dan jika itu benar-benar koalisi permanen, permanennya sampai kapan? Dan apakah sudah disepakati bersama secara tertulis? Lantas tujuan atau targetnya apa dibentuknya koalisi permanen itu? Apakah sekadar menghimpun kekuatan diparlemen  untuk mengganggu pemerintah atau presiden terpilih 2014-2019?  Dan jika memang benar-benar sudah terbentuk lantas program jangka pendek dan jangka panjangnya apa?

Atau jangan-jangan perjanjian koalisi permanen seperti perjanjian “Batu Tulis” itu, hanya untuk gantian mendukung pencapresan. Itu sangat mungkin jika dilakukan oleh dua orang (partai), namun jika ada tujuh partai yang menyepakati koalisi permanen untuk mendukung partai atau capres tertentu hingga seluruh anggota koalisi mendapat giliran, sampai tahun berapa koalisi permanen itu sanggup bertahan, bisakah bertahan hingga tahun 2054 seperti pada judul diatas?

Asumsinya, setiap partai koalisi hanya berhak mengajukan capresnya untuk diorbitkan menjadi presiden hanya satu periode (5 tahun). Maka jika ada tujuh partai berarti 7 x 5 tahun = 35 tahun. Jika  Prabowo-Hatta gugatannya menang (hil yang mustahal) di MK dan berkuasa dari 2014 hingga 2019, maka tinggal enam partai yang berhak mengajukan capres untuk didukung oleh peserta koalisi, itupun kalau Prabowo tidak nyapres lagi untuk periode berikutnya. Secara matematis rumusnya (6 X 5) + 2019 =  30 + 2019 = 2049 ! Sebagai bonus 2049-2054 siklus berulang Gerindra mendapat jatah untuk ke dua kalinya mencapreskan kader “terbaik”nya.

Kira-kira begini skemanya :

2014 - 2019  jatah Partai Gerindra - PAN, calonnya Prabowo - Hatta (jika intimidasi Ali Mochtar Ngabalin dikabulkan)
2019 - 2024  jatah  PAN - PKS, calonya Hatta - Fahry Hamzah (Bukan Anis Matta, masalah Ibu Negara)
2024 - 2029 jatah PKS - PPP calonnya Fahry Hamzah - Surya Dharma Ali (jika sudah bebas)
2029 - 2034  jatah PPP - Golkar, calonnya SDA - Idrus Marham (pengganti ARB yang dieliminasi)
2034 - 2039 jatah Golkar - PBB, calonnya Idrus Marham - MS Kaban (jika gagal diciduk KPK)
2039 - 2044 jatah PBB - Demokrat, calonnya MS Kaban - Soetan Batoe Gana (jika nggak jadi pindah ke hotel prodeo)
2044 - 2049 jatah Demokrat - Gerindra (siklus berulang) calonnya Sutan Batoe Gana - Fadly Zon (Ketua Umum pengganti Prabowo)
2049 - 2054 jatah Gerindra - PAN, calonnya Fadli Zon - Tasniem Fauziah (pengganti Amin Rais)

Nyampe nggak ya umur mereka di tahun 2054? Kalo nggak nyampe, untuk apa dibentuk koalisi permanen, makanya saya tanya  koalisi permanen, permakan apa permainan?

Kita berharap “Koalisi Permanen” bisa bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk kepentingan kelompok atau golongan mereka.

Koalisi permanen semakin “solid”?......... o = u, d = t...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun