Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rela Menerima Pengaruh Pasangan

19 Desember 2015   06:49 Diperbarui: 19 Desember 2015   10:41 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi : www.ultraupdates.com"][/caption]Salah satu faktor penting yang menjadi kunci kebahagiaan hidup berumah tangga adalah ketemunya chemistry penyatuan jiwa suami dan istri. Mereka menjadi satu jiwa yang utuh, saling terikat dengan rumus yang tepat, sehingga tidak ada godaan yang bisa memisahkan mereka. Saya menyebut kondisi ini dengan “kesejiwaan”, suami dan istri yang sudah menemukan chemistry hubungan dan memiliki ikatan yang kokoh (mitsaqan ghalizha) tak terpisahkan.

Untuk mencapai situasi kesejiwaan ini tidak mudah, walaupun juga tidak susah. Hanya memerlukan kesabaran dalam melalui prosesnya yang tampak rumit. Saya akan mengajak anda untuk menguraikan kerumitan-kerumitan proses tersebut dengan cara-cara yang sederhana dan insyaallah mudah dilakukan. Siapkan diri bersama pasangan untuk melakukan beberapa langkah yang akan saya uraikan satu per satu untuk memudahkan memahami bagaimana cara menemukan kesejiwaan.

Ada banyak cara atau langkah yang bisa dilakukan oleh suami dan istri dalam upaya menemukan kesejiwaan. Pada postingan kali ini, saya akan menguraikan satu cara terlebih dahulu. Cara-cara lainnya akan saya sampaikan pada kesempatan yang lain, insyaallah.

Menerima Pengaruh Pasangan

Inilah cara pertama dalam menemukan kesejiwaan suami dan istri: Terimalah pengaruh dari pasangan anda. Setelah menikah, anda harus membuka diri seluas-luasnya untuk berubah bersama pasangan. Anda harus merelakan adanya intervensi dalam kehidupan baru bersama pasangan. Tidak bisa lagi anda bersikukuh mempertahankan ‘orisinalitas’ diri anda, tanpa mau berubah bersama pasangan. Inilah konsekuensi hidup berumah tangga.

Pada saat resepsi pernikahan, anda banyak mendapatkan hadiah serta ucapan selamat. Banyak orang mengucapkan kalimat “Selamat Menempuh Hidup Baru” kepada pengantin berdua. Anda pasti masih ingat ucapan dan harapan seperti itu dari keluarga, sanak saudara, serta sahabat-sahabat anda saat melaksanakan upacara resepsi pernikahan. Ucapan itu memiliki pesan yang mendalam, bahwa usai akad nikah, anda dan pasangan benar-benar menempuh sebuah kehidupan yang baru sama sekali. Sebuah dunia yang bertanggung jawab dan unik.

Di antara yang baru dalam kehidupan setelah pernikahan adalah kejiwaan yang baru, hasil bentukan dari jiwa suami serta jiwa istri yang terikat dengan rumus tertentu yang tepat. Jiwa baru ini tidak terbentuk dengan sendirinya hanya karena ada akad nikah, namun ia terbentuk dengan sebuah proses. Suami dan istri berinteraksi setiap hari dan menyusun puzle jiwa dalam satu bidang kehidupan. Suami membawa keping puzle jiwanya, istri membawa keping puzle jiwanya, lalu mereka berdua bekerja sama menyusun keping-keping puzle jiwa mereka untuk memenuhi bidang kehidupan rumah tangga mereka berdua. Bentuk keping puzle mereka berdua tidaklah sama, tidaklah berbentuk kotak-kotak sama sisi yang mudah untuk ditata dan mudah untuk diletakkan memenuhi bidang.

Kenyataannya keping puzle yang mereka bawa berbentuk tidak beraturan, maka ketika disusun untuk memenuhi bidang kehidupan, selalu ada rongga sisa. Ada ruang kosong yang tidak terisi. Satu-satunya cara untuk memenuhi ruang-ruang kosong tersebut adalah dengan mengubah bentuk keping puzle bersama-sama. Suami bersedia mengubah bentuk keping puzle-nya, istri bersedia mengubah bentuk keping puzle-ya. Dengan cara ini, semua bidang akan terisi dan terpenuhi oleh keping puzle mereka berdua.

Berapa lama waktu yang mereka perlukan untuk memenuhi bidang tersebut, tergantung dari berapa lama waktu yang mereka sediakan untuk berubah, menerima pengaruh dari pasangan

1. Membuka Diri untuk Berubah

Hal pertama kali yang harus anda lakukan adalah membuka hati, pikiran dan jiwa untuk berproses dan berubah bersama pasangan. Anda bukan lagi seorang jomblo yang hidup bebas. Anda bukan lagi sosok bujang yang hidup tanpa beban. Anda berdua adalah sosok baru yang hidup bersama dalam sebuah ikatan sakral atas nama Allah. Sepenuhnya anda berdua harus menyadari hal ini. Jangan lagi berpikiran, berperasaan, berperilaku seperti ketika belum menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun