Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Bids" Komunikasi Suami Istri

22 Juli 2022   07:04 Diperbarui: 22 Juli 2022   07:14 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi suami istri bukan hanya terkait ilmu, namun juga keterampilan dan seni. Membangun komunikasi tidak sekedar memerlukan ilmu, namun harus disertai keterampilan dan penerapan yang memenuhi sisi estetika.

Salah satu bentuk seni berkomunikasi adalah adanya "bids", yang dianggap merupakan satuan dari komunikasi emosional. John Gottman dan tim telah melakukan riset puluhan tahun tentang komunikasi, terutama komunikasi pasangan (kekasih, suami istri). Ia menemukan sebuah seni berkomunikasi yang secara alami terbangun antara suami dan istri.

Menurut Gottman, pada dasarnya "bids" adalah sebuah usaha awal untuk membangun koneksi emosional dengan pasangan melalui komunikasi verbal maupun nonverbal. Ada "pesan tersembunyi" di balik sebuah bids, yang belum tentu dipahami oleh pasangan.

"Waw, dingin banget malam ini... Kamu kedinginan nggak sayang?" ujar seorang istri. Inilah adalah contoh sebuah bids.

Melalui bids ini, secara eksplisit sang istri memberi tahu suami bahwa dia kedinginan. Pesan yang tidak diucapkan oleh sang istri adalah dia berharap mendapatkan pelukan hangat dari suami.

Dengan ungkapan pesan secara samar, sang istri memberikan ruang kepada suami untuk menolak secara halus. Walaupun sebenarnya suami tahu bahwa istrinya ingin dipeluk, namun dirinya tidak harus memutuskan untuk segera memeluknya.

"Aduh ga biasa banget nih, pagi pagi aku sudah kelaparan", ujar seorang suami. Ini juga contoh sebuah bids.

Melalui bids ini, secara eksplisit sang suami memberi tahu istri bahwa dia kelaparan. Pesan yang tidak diucapkan oleh suami adalah dia berharap disiapkan sarapan pagi. Jika  sang istri tidak sempat membuatkan sarapan, sang suami bisa maklum karena bentuknya bukan kalimat perintah.

Bagaimana Menggunakan Bids?

Ada beberapa catatan terkait dalam penggunaan bids, agar suami dan istri bisa saling nyaman dalam berkomunikasi.

  • Pilih bids yang menimbulkan ketertarikan pasangan

"Malam ini aku punya kejutan untuk kamu loh..." Bids seperti ini tampak lebih menggoda dan menimbulkan ketertarikan, dibandingkan jika sang istri bertanya, "Kamu pulang jam berapa malam ini?" Pertanyaan ini terkesan menginterogasi.

  • Hindari bids yang terkesan mengkritik, menghina atau menuntut

"Pagi-pagi ga ada kopi, apa saja kerjanya istri..." Bids seperti bisa menimbulkan ketersinggungan, karena bernada kritikan dan tuntutan. Lebih nyaman diungkapkan dengan "Membayangkan kopi panas, rasanya seperti di pintu surga..." Bids ini terasa lebih natural.

  • Hindari bids yang kasar

"Hai, kamu denger gak sih? Aku sudah berteriak berkali-kali". Ini bids yang kasar dan membuat tidak nyaman. Lebih nyaman diungkapkan dengan, "Dek, aku kangen neh, ga ada kamu di sini".

  • Tidak masalah jika tidak memenuhi pesan dari bids

"Di rumah seharian, rasanya jenuh ya..." Bids ini berisi pesan pengen diajak keluar jalan-jalan. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memenuhi, suami bisa menyatakan, "Maaf ya Dek, sore ini aku harus menyelesaikan laporan perusahaan... Bagaimana kalau besok sore saja jalan-jalannya..."

  • Respon berulang

Jika sebagian besar bids tidak direspon pasangan, bisa menimbulkan kesan cuek dan tidak peduli. Jika sebagian besar bids direspon positif, akan menguatkan komunikasi. Pasangan dinilai responsif, peduli bahkan antusias. Maka perhatikan respon apa yang paling banyak berulang.

Bahan Bacaan

Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Intermedia, 2015

John M Gottman & Joan De Claire, The Relationship Cure: 5 Langkah Memperkuat Perkawinan, Keluarga, dan Persahabatan, Java Media, 2007

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun