Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Hubungan Lebaran dan Pernikahan?

3 Mei 2022   06:04 Diperbarui: 3 Mei 2022   06:05 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://seekersguidance.org/

Setelah puasa, kemudian lebaran. Setelah Ramadan, lalu Syawal. Setelah kenalan, lanjutnya adalah menghalalkan. Setelah menjomblo, saatnya menikmati indahnya pernikahan.

Apa hubungannya lebaran Syawal dengan pernikahan? Ini filosofi puasa. Sebulan penuh tak boleh makan dan minum di siang hari bulan Ramadan, setelah Syawal menjadi boleh. Tak boleh melakukan hubungan suami istri di siang hari bulan Ramadan, setelah Syawal boleh. Tak boleh karena dilarang aturan agama. Boleh, karena sudah dicabut larangannya.

Demikian pula dalam hubungan lelaki dan perempuan. Semula tidak boleh menikmati kesenangan karena dilarang agama, setelah menikah menjadi boleh menikmati kesenangan karena larangan sudah dicabut. Belajar dari Ramadan dan Syawal, demikian gambaran proses menuju pernikahan.

Adakah hubungan lainnya, yang bisa mempertemukan lebaran Syawal dengan tema pernikahan? Ada, dari cerita 'Aisyah Ra berikut ini.

: ((

"Rasulullah Saw menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka isteri Rasulullah Saw yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?" (Perawi) berkata, "Aisyah Ra dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal" (HR. Muslim).

Pada zaman itu, di kalangan masyarakat Arab berkembang anggapan bahwa menikah di bulan Syawal adalah kesialan dan tidak membawa berkah. Bulan Syawal dianggap bulan sial untuk menikah, karena pada waktu itu unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha). Ini adalah tanda unta betina menolak unta jantan yang mendekat.

Ibnu Katsir menjelaskan, "Rasulullah Saw menikahi 'Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah pada sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua 'Ied --yaitu antara 'iedul fitri dan 'iedul Adha, mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar."

Imam An-Nawawi menjelaskan, "Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. Para ulama kami telah menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadits ini".

Tunggu apa lagi, para lajang... Sekarang sudah Syawal loh. Segera halalkan hubungan kalian menuju pernikahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun