Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Distraksi Media Sosial terhadap Kepuasan Pernikahan

28 April 2022   15:40 Diperbarui: 28 April 2022   15:42 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://couples-counseling-online.com/

"Couples who communicate via social media, email and text, experience a massive drop in relationship satisfaction" --Jenny Hope, 2013.

Salah satu persoalan dalam keluarga modern adalah penggunaan media sosial. Hampir seluruh lapisan masyarakat telah terkoneksi dengan media sosial, untuk berbagai kepentingan yang sangat bergam.

Namun kehadirannya di ruang keluarga, tak jarang justru memicu konflik. Studi menunjukkan, kepuasan dalam kehidupan pernikahan menurun ketika suami dan istri terlalu banyak berkomunikasi melalui media sosial.

Kebiasaan terlalu banyak menghabiskan waktu dan perhatian untuk media sosial, telah memberikan dampak buruk bagi keharmonisan keluarga. Istri merasa tersisihkan, atau suami merasa diabaikan, saat pasangan lebih asyik dengan media sosialnya.

Menimbulkan Distraksi Hubungan

"Overreliance on technology might cause misunderstandings, and partners lose the opportunity to make those immediate relationship repair attempts that happen in the moment during in-person communication" --Jessica Wade.

Situs Good Theraphy (2016) melaporkan hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa satu dari empat pemilik ponsel dalam suatu hubungan atau pernikahan, menemukan pasangan mereka terlalu terganggu oleh ponsel.

Hampir 1 dari 10 responden berdebat dengan pasangannya tentang waktu yang berlebihan yang dihabiskan di perangkat. Konflik bukan hanya terkait dengan lamanya waktu, namun melibatkan juga aspek penurunan kualitas keintiman di antara mereka. Gangguan akibat media sosial yang sangat mudah diakses melalui gadget, telah menimbulkan distraksi serius dalam hubungan pernikahan.

Sebuah jajak pendapat lainnya yang digelar pada tahun 2015 menunjukkan hasil serupa. Dari 453 responden di seluruh Amerika Serikat, hampir setengah dari mereka melaporkan terganggu oleh ponsel dalam hubungan romantis (Good Theraphy, 2016).

Momen-momen yang dihabiskan dengan fokus pada teknologi dapat bertambah dengan cepat hingga porsi yang sangat besar dibandingkan jam bangun seseorang. Alokasi waktu sama yang beberapa tahun lalu mungkin dianggap sebagai kecanduan online, sekarang menjadi hal yang biasa dalam penggunaan smartphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun