Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

8 Hal yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Memutuskan Kuliah di Frankfurt

23 Oktober 2018   04:22 Diperbarui: 23 Oktober 2018   08:42 2904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: edukasi.kompas.com

Dari semua komponen biaya di atas, kurang lebih bisa dibagi menjadi tiga bagian besar. Pertama adalah biaya awal sebelum berangkat ke Jerman, yaitu deposit kurang lebih sebesar 9.000 Euro atau sekitar Rp 156 juta. Uang deposit ini akan kembali kepada si mahasiswa untuk biaya hidup selama setahun pertama di Jerman.

Kedua, adalah biaya rutin bulanan rata-rata, terdiri dari :

  • Sewa kamar kost = 270 sebulan
  • Biaya konsumsi bulanan = 120 sebulan
  • Asuransi Mahasiswa = 90 per bulan
  • Biaya Universitas = 350 per semester = 58 per bulan
  • Biaya Komunikasi = 15 per bulan
  • Biaya ARD = 54 per 3 bulan = 18 per bulan

Total 571 Euro per bulan. Berarti biaya hidup Ahnaf sebulan di Frankfurt adalah Rp 9.950.246. Okelah kita bulatkan saja menjadi Rp 10 juta. Mungkin ini sudah biaya minimum. Untuk mahasiswa lainnya bisa jauh lebih besar dari itu, karena ada komponen yang membedakan seperti harga kamar kost, pilihan asuransi, selera makan, dan lain sebagainya.

Ketiga, adalah biaya "entertaintment", seperti kuliner, jalan-jalan, nonton film, beli buku, ikut kegiatan, dan lain sebagainya. Nah ini tidak bisa dirumuskan. Bagi mereka yang orang tuanya mampu, bisa mencapai Rp 10 juta lagi, bahkan lebih, agar anak bisa leluasa keliling Eropa, membeli berbagai keperluan hidup, dan mengikuti berbagai macam kegiatan yang bermanfaat untuk menunjang studi maupun kehidupannya kelak setelah lulus kuliah.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Kuliah Sambil Kerja, Bisakah?

Bisakah kuliah sambil bekerja? Bisa. Ahnaf juga bekerja part time, rata-rata ia mendapatkan penghasilan 250 Euro per bulan. Secara umum, upah minimum untuk mahasiswa yang bekerja adalah 9 per jam. Namun ada aturan dari Pemerintah Jerman, bahwa mahasiswa hanya boleh bekerja maksimal 3 bulan atau 120 hari dalam setahun.

Di masa masuk kuliah aktif, maksimal kerja 20 jam per minggu. Saat libur kuliah, maksimal kerja 40 jam per minggu. Rata-rata kerja adalah 8 jam per hari. Jadi, jika ingin bekerja sambil kuliah, hitung saja penghasilannya rata-rata 9 per jam, dengan sejumlah aturan tersebut.

Saya asumsikan, Ahnaf hanya bekerja 28 jam sebulan atau 7 jam sepekan pada akhir pekan saja, maka penghasilannya "hanya" 250 Euro atau setara Rp 4.356.500 sebulan.

Agar Ahnaf bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sebesar 571 Euro per bulan, berarti ia harus bekerja 64 jam sebulan atau 16 jam sepekan. Dengan asumsi Senin sampai Jumat padat kuliah, maka Ahnaf harus merelakan setiap Sabtu dan Minggu bekerja 8 jam sehari. Nah, ini baru bisa mencukupi kebutuhan minimal tiap bulan Ahnaf, tanpa ada kiriman dari orangtua sama sekali.

Namun, apakah ia mampu dan rela menghabiskan waktu setiap weekend hanya untuk bekerja 8 jam sehari? Padahal ia juga ingin mengikuti kegiatan masjid, mengaji, rekreasi, pertemuan dengan teman-teman, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini yang harus dikelola sebaik-baiknya. Toh banyak juga teman-teman Ahnaf yang berhasil melalui dengan baik.

Hal Apa yang Paling Berat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun