“Untuk menjadi penjaga dompet”, jawab suami kedua.
“Kenapa harus dijaga?” tanya kami.
“Biar dompet saya selalu utuh isinya, karena ada yang menjaga dan mengawasi”, lanjutnya.
Wah, ternyata bermotif eknomi semua nih kedua suami ini.... :)
“Jujur, sebenarnya saya tidak sengaja membawanya....”, jawab suami ketiga dengan lugu. Kontan seluruh ruang menjadi riuh rendah oleh gelak tawa peserta yang merasa geli oleh jawaban itu.
“Mengapa tidak sengaja?” tanya kami.
“Karena kemaren saya meminjam KTP istri saya untuk suatu urusan, namun lupa belum saya kembalikan. Jadinya KTP itu sekarang ada di dompet saya”, jawabnya polos dan jujur.
Jawaban jujur ini kembali memancing tawa segar dari para peserta. Wajar saja ia bisa menunjukkan foto istri, karena ternyata ia menyimpan KTP sang istri di dompetnya. Rupanya suatu kebetulan, bukan kesengajaan atau kebiasaan.
“Untuk menjaga kesetiaan”, jawab suami keempat.
“Apa maksudnya?” tanya kami.
“Dengan melihat fotonya di berbagai tempat, saya selalu bisa menjaga kesetiaan terhadap ikatan pernikahan kami. Karena saya bekerja di lingkungan yang rawan godaan”, jawabnya.