Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suami Ideal 7: Memiliki Ketrampilan Praktis Kerumahtanggaan

5 Oktober 2011   01:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:19 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14

Mencuci motor / mobil

15

Merapikan kamar tidur

16

Membersihkan dapur


Tentu saja anda bisa menambah daftar jenis pekerjaan di atas secara lebih rinci dan detail, agar semua terselesaikan dengan baik, serta ada penanggung jawab yang jelas. Setelah melakukan musyawarah dalam keluarga, buatlah notulensi hasil musyawarah untuk menjadi catatan pengingat tentang pembagian peran tersebut. Notulensi ini menjadi dokumen bahwa anda telah berusaha membagai peran secara berkeadilan. Tidak ada format baku dalam hal yang bercorak teknis dan praktis seperti, yang paling penting adalah kesepakatan.

Para suami perlu memiliki ketrampilan praktis dalam melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan, meskipun ia memiliki kemampuan untuk membayar pelayan atau pembantu rumah tangga. Para suami bisa membersihkan rumah, menata perlengkapan sehingga rapi, dan membagi tugas bersama isteri dalam menyelesaikan urusan memasak, mencuci, menyeterika, mengurus keperluan anak, dan lain sebagainya, sesuai dengan kesepakatan pembagian peran yang telah dibuat bersama isteri.

Intinya, Jangan Ada Yang Terbebani

Pembagian peran dalam penunaian kegiatan praktis kerumahtanggaan tersebut perlu dilakukan supaya tidak ada satu pihakpun dari suami dan isteri yang merasa terbebani sendirian oleh urusan praktis kerumahtanggaan. Misalnya semua urusan kerumahtanggaan diserahkan sepenuhnya kepada isteri, dan suami hanya tahu beres. Maka suami menjadi marah tatkala di rumah melihat ada barang yang berantakan dan belum dirapikan oleh isteri.

Jika tidak memiliki kesepakatan tentang pembagian peran, maka suami mudah melemparkan kesalahan kepada isteri saat melihat kamar tidur berantakan, dapur kotor dan belum dirapikan, ruang keluarga penuh mainan anak bertebaran dimana-mana. Namun jika sudah memiliki pembagian peran yang jelas, akan tampak peran siapakah yang tidak berjalan. Inilah gunanya pembagian peran antara suami dan isteri dalam penunaian kegiatan praktis kerumahtanggaan.

Demikianlah karakter suami ideal ketujuh. Semoga masih ada bahan untuk meneruskan ke karakter suami ideal kedelapan.

Walau hujan, cuaca bersih. Cukup sekian, terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun