Program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo menunjukkan tren yang positif. Indonesia dalam waktu dekat akan berstatus swasembada pangan.
Awalnya, Presiden menargetkan swasembada pangan dalam waktu empat tahun. Namun, tanpa dinyana hanya dalam setahun saja progress swasembada pangan sudah menampakan hasilnya.
Hal itu, misalnya, terlihat dari peningkatan produksi padi belakangan ini. Produksi padi meningkat 12,16 persen (Januari-Oktober 2025) dibanding tahun sebelumnya. Sentra-sentra pertanian padi menunjukkan peningkatan yang rampak.
Lalu, tahun ini produksi beras diperkirakan akan mencapai 34 juta ton. Meningkat hampir 3,4 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Sementara konsumsi masyarakat berada di kisaran 30 juta ton.
Sementara itu, jumlah cadangan beras yang dimiliki pemerintah kini mencapai 4,2 juta ton. Angka ini merupakan yang tertingi sepanjang sejarah NKRI.
Berkat capaian tersebut, pemerintah berencana menghentikan impor beras dalam 2-3 bulan mendatang.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo menyebut Indonesia sudah menuju ke arah swasembada pangan. Menurutnya, berbagai kebijakan dan program yang dijalankan sudah on the track.
"Dengan waktu yang singkat, kita buktikan kita sudah ke arah swasembada pangan, di luar dugaan kami," ujar Prabowo dalam tayangan video YouTube GerindraTV, dikutip Ahad, 18 Mei 2025.
"Produksi beras dan jagung kita tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Cadangan beras yang ada di gudang-gudang pemerintah hari ini tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," sambungnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI