Mohon tunggu...
Pajar Marpandi
Pajar Marpandi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kuliah Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Keandalan Jaringan Studi Kasus Topologi Star vs Mesh dilingkungan Pendidikan

13 Juni 2025   19:33 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital seperti saat ini, peran jaringan komputer dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting. Jaringan komputer telah menjadi tulang punggung operasional di berbagai sektor, tak terkecuali lingkungan pendidikan. Pada era pendidikan yang sekarang ketersediaan jaringan yang stabil, efisien, dan mudah dikelolah sangat penting untuk menunjang proses belajar-mengajar, pelaksanaan ujian daring, hingga pengelolaan data sekolah. Gangguan pada jaringan dapat berdampak signifikan terhadap kelancaran aktivitas akademik, menghambat akses informasi, dan mengganggu produktivitas. Oleh karena itu, pemilihan topologi jaringan yang tepat menjadi faktor penentu keandalan sistem secara keseluruhan. Artikel ini menganalisis perbandingan keandalan antara dua topologi jaringan yang umum digunakan, yaitu topologi Star dan topologi Mesh, dalam konteks lingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk menjelaskan karakteristik, kelebihan, dan kelemahan masing-masing topologi dalam menjaga keandalan jaringan di lingkungan sekolah, serta memberikan rekomendasi topologi terbaik untuk kebutuhan jaringan di lingkungan pendidikan.

Beberapa studi telah mengkaji performa dan keandalan topologi jaringan dalam berbagai lingkungan. Menurut Kurose dan Ross (2021), topologi star banyak digunakan karena kesederhanaannya dan kemudahan dalam deteksi gangguan. Sementara itu, topologi mesh dikenal unggul dalam hal redundansi dan ketahanan terhadap kegagalan koneksi tunggal (Tanembaum & Wetherall, 2019). Dalam konteks pendidikan, keandalan jaringan menjadi perhatian utama karena berdampak langsung pada efektivitas proses belajar-mengajar, terutama ketika sistem pembelajaran berbasis digital diterapkan.

Topologi Star dikenal karena kemudahan instalasi dan pemeliharaannya, serta isolasi masalah yang baik jika satu perangkat gagal, perangkat lain tetap dapat berfungsi. Namun, kelemahan utamanya adalah ketergantungan pada satu titik pusat (hub atau switch), sehingga jika titik pusat ini bermasalah, seluruh jaringan akan terpengaruh. Sementara itu, topologi Mesh menawarkan keandalan tinggi karena setiap perangkat terhubung langsung dengan perangkat lain, sehingga jika satu jalur terputus, data dapat dialihkan melalui jalur lain. Namun, implementasi Mesh memerlukan biaya lebih tinggi dan pengelolaan yang lebih kompleks.

Dalam simulasi jaringan di lingkungan sekolah menggunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer, dilakukan pengujian terhadap dua jenis topologi star dan mesh. Simulasi ini memperhitungkan aspek jumlah perangkat, efisiensi pengiriman data, waktu pemulihan saat terjadi gangguan, dan kompleksitas pemeliharaan.

Topologi Star sering dipilih karena jumlah perangkat yang terhubung biasanya tidak terlalu banyak dan biaya implementasinya lebih rendah. Selain itu, identifikasi masalah lebih mudah dilakukan hanya perlu memeriksa titik pusat jika terjadi gangguan. Namun, pada saat jaringan digunakan serentak atau banyak yang mengunakannya jaringan dapat menyebabkan penurunan performa seperti koneksi yang melambat dan koneksi terputus. Jadi Kelebihannya adalah kemudahan instalasi dan manajemen dan kelemahan utamanya terletak pada ketergantungan terhadap perangkat pusat.

Contoh Desain Jaringan menggunakan Topologi Mesh
Contoh Desain Jaringan menggunakan Topologi Mesh

Topologi Mesh di lingkungan sekolah akan melibatkan setiap komputer terhubung langsung ke beberapa komputer lainnya. Redundansi tinggi adalah keunggulan utama topologi ini; jika satu jalur koneksi putus, data dapat dialihkan melalui jalur lain, memastikan kelangsungan aktivitas jaringan. Namun, biaya implementasi topologi Mesh akan jauh lebih tinggi karena membutuhkan lebih banyak kabel dan port pada setiap perangkat. Selain itu, manajemen dan pemecahan masalahnya jauh lebih rumit karena banyaknya koneksi yang harus dipantau.

Dari studi kasus ini, hasil analisis keandalan topologi Star menunjukkan bahwa meskipun mudah diimplementasikan dan dikelola, keandalan jaringan sangat rentan terhadap kegagalan perangkat sentral. Di sisi lain, topologi Mesh menunjukkan tingkat keandalan yang sangat tinggi karena kemampuannya untuk menahan kegagalan jalur tunggal, namun dengan konsekuensi biaya dan kerumitan yang lebih tinggi.

Untuk sekolah dengan kebutuhan jaringan standar dan keterbatasan anggaran, topologi star merupakan pilihan terbaik. Namun, untuk sekolah yang mengandalkan jaringan sebagai tulang punggung sistem pembelajaran daring atau memiliki infrastruktur besar, implementasi topologi mesh patut dipertimbangkan demi menjamin keandalan jaringan secara maksimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun