Biarpun anak TK secara umum masih belum bisa membaca dan menulis, namun bagi TK Plus Hasyim Asy'ari Wonodadi Kabupaten Blitar, kondisi tersebut tidak menjadi kendala untuk menjadikan anak didiknya bisa menghafalkan Juz Amma, yaitu juz ke-30 dalam al-Qur'an.
Hal ini tentu saja menuntut kerja ekstra keras, ketelatenan dan ketekunan para gurunya untuk secara konsisten mendukung proses menghafal anak dengan cara-cara yang menyenangkan, karena menghafalkan al-Qur'an bisa dilakukan dengan metode mendengarkan (metode istima') dan menirukan pelafalan yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa memerlukan kemampuan bisa membaca terlebih dahulu. Pengulangan bacaan setiap hari akan membuat hafalan anak semakin kuat dan tertanam di dalam ingatannya.
Kelancaran program menghafalk juz amma juga didukung momen golden age, yaitu periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak masa usia 0 - 6 tahun, di mana otak, kognifif, motorik dan fisik berkembang pesat dan sangat mudah menyerap informasi yang menjadi fondasi untuk tumbuh kembang anak di masa depan. Pertumbuhan otak terjadi secara maksimal membentuk dasar yang kuat untuk kemampuan belajar, sekaligus membentuk pola prilaku, sikap dan ekspresi emosi anak.
Proses pembelajaran sejak dini sangatlah penting sebagaimana kata hikmah dari ulama besar tabi'in Al-Hasan Al-Bashri (generasi setelah sahabat Nabi) yang mengatakan bahwa "belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu", Â yang mengandung pengertian, ilmu yang dipelajari di masa kecil akan terus melekat bagaikan ukiran permanen di atas batu andesit, karena otak anak kecil sangat cepat menangkap, menyerap, meniru, menghafal , dan mengingat informasi. Ilmu yang yang diperoleh pada usia dini akan tertanam kuat dalam otak, seolah-olah diukir di atas batu granit yang tahan lama.
Hal itu disampaikan oleh Ibu Sabtuningtyas, Kepala TK Hasyim Asy'ari di damping Bapak K.H. Ahmad Sya'roni, Ketuya Yayasan, saat menerima kunjungan Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Moh. Rosyad bersama Ketua Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pokjawas PAI) Kabupaten Blitar Hj. Miftah Qurohmah, didampingi Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pengawas PAI) Wilayah Kecamatan Wonodadi, Hj. Syamsul Hidayati, dan Ibu Rita Susanti, Pengurus Pokjawas Agama Kabupaten Blkitar, senin 22 september 2025.
Kegiatan tersebut dalam rangka pendampingan pembiasaan program PAIS Berkarakter, yaitu program pembentukan karakter siswa melalui pembiasaan, yang dari pembiasaan itu diharapkan akan terbangun kebiasaan, dari kebiasaan diharapkan akan terbentuk kepribadian, dari kepribadian masyarakat akan menjadi peradaban suatu bangsa. Pembiasaan dimaksud adalah; Berakhlakul Karimah, Rajin Mengaji, Kejar fadhilah Dhuha, Aktif Sholat Fardhu, Ramah dan Moderat, Kreatif dan Inovatif, Siap Supervisi, serta Terus Berprestasi.
Lebih lanjut Ibu Sabtuningtyas memaparkan program-program pembiasaan baik lainnya seperti; memulai belajar dengan berdo'a, membiasakan membaca Asmaul khusna dan surat-surat pendek, berwudhu dan sholat dhuha berjamaan dengan bacaan dinyaringkjan (jahr), pembiasaan beramal dalam jum'at berkah, safari religi dan latihan mondok.
Latihan Mondok dilakukan mulai usia dini dalam rangka menanamkan perasaan cinta dan senang mondok serta menjadi santri. TK Plus Hasyim Asy'ari dalam program ini mempunyai tagline (slogan) "Mondok itu Keren". Latihan mondok dilakukan secara terpihah antara siswa dan siswi selama dua hari satu malam, yang pada awalnya kegiuatan ini terkesan ribet, karena harus memamdikan anak segala, dan orang tuapun menghawatirkan putra-putrinya, namun dengan sentuhan kasih ibu Sabtuningtyas, program ini terlaksana sukses dan menjadi salah satu program unggulan yang dinanti-nanti oleh siswa.
Penulis : Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI