Mohon tunggu...
Pahriati
Pahriati Mohon Tunggu... -

Aktivis Muslimah. Manusia yang terus belajar, mencoba menebar kebaikan lewat tulisan. Berbagi inspirasi, guna meraih ridha Ilahi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Penggerak Perubahan

18 Maret 2018   03:37 Diperbarui: 18 Maret 2018   03:41 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya tak mengherankan jika di masa itu terlahir banyak ilmuwan muslimah. Mereka ahli di bidang matematika, astronomi, kedokteran, kaligrafi, sastra, dan berbagai cabang ilmu lain. Semua itu tak lepas dari peranan Khilafah Islam yang menerapkan Islam secara menyeluruh.

Dalam kekhilafahan, pendidikan mudah diakses oleh siapa saja, termasuk kaum perempuan. Di sisi lain perekonomian Islam akan menjamin kesejahteraan. Masyarakat tidak dibebankan dengan biaya pemenuhan kebutuhan hidup yang tinggi. Selain itu, kehidupan sosial juga terjaga. Keamanan dan ketentraman bisa terjaga. Mereka dijauhkan dari kehidupan hedonis yang melenakan.

Dengannya, kaum muslim termasuk muslimah bisa berkonsentrasi mengembangkan keilmuan. Mereka difasilitasi melakukan berbagai penelitian yang membawa manfaat, tak hanya untuk pribadi, tapi juga untuk umat manusia. Dan tentu saja, semua terlahir dari kesadaran akan penghambaan kepada Allah.

Selain sebagai ibu pembangun generasi, atau sebagai ilmuwan yang berkontribusi untuk peradaban, kaum perempuan juga berperan dalam aktivitas amar ma'ruf nahi munkar. Mereka perlu melek politik. Namun berbicara politik tidak melulu soal kekuasaan yang berarti harus terjun langsung di pemerintahan, melainkan perkara yang berkaitan dengan pengelolaan urusan masyarakat.

Untuk itu kaum perempuan harus peduli dan kritis dengan kondisi kekinian. Mereka bisa melakukan kritik terhadap perkara yang bertentangan dengan Islam. Kritik itu bisa disampaikan melalui berbagai cara.

Dahulu kritik atau masukan terhadap penguasa mungkin hanya bisa dilakukan dengan lisan. Contohnya saat Khalifah Umar bin Khatab memberi batasan jumlah mahar. Beliau diingatkan oleh seorang perempuan bahwa mahar adalah hak bagi pihak perempuan. Hingga akhirnya Khalifah menarik kembali keputusannya. Di jaman sekarang, kita bisa mengoptimalkan peranan media sosial untuk menyampaikan ide-ide Islam dan melawan opini yang menyesatkan.

Demikianlah, sesungguhnya kaum perempuan memiliki peran besar dalam melakukan perubahan. Apalagi dalam kondisi saat ini, beragam masalah yang menimpa membuat hidup tak bisa tenang. Untuk itu, kita harus berupaya lebih besar agar perubahan itu segera terwujud. Perubahan menuju penerapan syariat Islam secara menyeluruh untuk mewujudkan rahmatan lil alamin. []

*Guru di Tabalong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun